ANALISIS COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS (CFD) DENGAN SOFTWARE SOLIDWORKS

DEFINISI & PENJELASAN COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS (CFD)

Computational Fluid Dynamics (CFD) adalah salah satu cabang dari mekanika fluida yang menggunakan metode numerik dan algoritma untuk menyelesaikan dan menganalisa masalah yang terjadi pada aliran fluida. Dalam CFD penggunaan komputer sangat vital karena harus melakukan jutaan perhitungan untuk mensimulasikan interaksi fluida dan gas yang digunakan pada bidang engineering. Ketika kita menggunakan CFD dengan dukungan perangkat keras yang canggih sekalipun maka yang didapatkan hanya berupa pendekatan. Inilah salah satu aspek yang terus dibenahi dalam pengembangan metode CFD. Secara ringkas CFD adalah memprediksi secara kuantitatif apa yang akan terjadi ketika terjadi aliran fluida dan seringkali terjadi kombinasi dengan hal-hal berikut:

  • Aliran perpindahan kalor
  • Mass transfer
  • Perubahan fase benda, seperti : peleburan, pembekuan, pendidihan
  • Reaksi kimia, seperti : pembakaran,
  • Pergerakan komponen mekanik,seperti : pergerakan piston, kipas mesin, dll.
  • Tegangan dan perpindahan yang terjadi di dalam struktur benda solid atau yang terjadi di sekitarnya

 

TUTORIAL ANALISIS COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS (CFD) DENGAN SOFTWARE SOLIDWORKS (ALIRAN EKSTERNAL/EXTERNAL FLOW)

Gambar 1.      Model (Bodi Kendaraan)

 

 

  • Langkah pertama. Pada desktop tampilan Solidworks, pilih tab Flow Simulation dan pilih Wizard.

 

  • Langkah kedua, Project Configuration. Configuration pilih “Create new” kemudian isikan Configuration name dengan “CFD 1”, kemudian klik Next.
  • Langkah ketiga, Unit System. Pilih Unit system “SI (m-kg-s)” kemudian Parameter temperature ubah ke unit “Celcius”, kemudian klik Next.

 

  • Langkah keempat, Analysis Type. Pilih “External” dan abaikan semua pilihan (tanpa ceklis), kemudian klik Next.
  • Langkah kelima, Default Fluid. Pada Fluid, Expand “Gasses” kemudian pilih “Air” dan klik Add. Pada Flow Characteristic, Flow type pilih “Laminar and Turbulent”, kemudian klik Next.

 

  • Langkah keenam, Wall Conditions. Abaikan (tidak ada perubahan) pada parameter sehingga tetap mengikuti default, kemudian klik Next.
  • Langkah ketujuh, Initial and Ambient Conditions. Pada Thermodynamic Parameters ubah nilai temperature menjadi “30 0C”. Pada Velocity Parameter ubah nilai Velocity in X direction menjadi “-20 m/s”, kemudian klik Next.

 

  • Langkah kedelapan, Result and Geometry Resolution. Abaikan (tidak ada perubahan) pada parameter sehingga tetap mengikuti default, kemudian klik Finish.
  • Langkah kesembilan. Setelah pengaturan Wizard selesai, kemudian akan kembali ke desktop Pilih tab Flow simulation analysis tree kemudian pilih Computational Domain klik kanan pilih Edit Definition dan ubah nilai sesuai keinginan. Setelah selesai, klik ceklis hijau (OK), kemudian Hide.

 

  • Langkah kesepuluh. Setelah selesai melakukan pengaturan dan pengubahan pada parameter-parameter, pilih Run. Komputer akan menghitung secara otomatis serta menampilkan data-data analisis.

 

 

Tampilan solver finished (komputer selesai melakukan perhitungan serta analisis).

 

  • Langkah kesebelas, Cut Plots. Setelah solver finished, akan kembali ke tampilan desktop. Pilih tab Flow simulation analysis tree, kemudian expand Result dan pilih Cut Plots klik kanan pilih Insert. Pilih Front Plane dan klik ceklis hijau (OK).

 

 

 

Cut Plots untuk Tekanan/Pressure (Pa)

 

 

 

 

 

 

 

 

Cut Plots untuk Temperatur/Temperature (0C)

 

Cut Plots untuk Massa Jenis/Density (kg/m3)

 

 

 

 

 

 

 

 

Cut Plots untuk Kecepatan/Velocity (m/s)

 

  • Langkah keduabelas, Flow Trajectories. Setelah menampilkan Cut Plots, selanjutnya kembali ke tampilan desktop. Pilih tab Flow simulation analysis tree, kemudian expand Result dan pilih Flow Trajectories klik kanan pilih Insert. Pilih “Front Plane, masukkan jumlah aliran “50“ dan klik ceklis hijau (OK).

 

 

 

Flow Trajectories Tekanan/Pressure (Pa)

 

Flow Trajectories untuk Temperatur/Temperature (0C)

 

 

 

 

 

 

 

Flow Trajectories untuk Massa Jenis/Density (kg/m3)

 

Flow Trajectories untuk Kecepatan/Velocity (m/s)

Analisis Getaran Mekanik Sistem Dengan Pemanfaatan GRASIM dan Perangkat Lunak CATGEN

Abstrak

Tujuan: Makalah ini menjelaskan metode dan perangkat lunak yang sesuai digunakan untuk pemodelan dan getaran analisis sistem mekanik. Sebuah s contoh studi pada pemodelan sistem bergetar dalam bentuk mobil penumpang dibahas dengan penentuan karakteristik menggambarkan getaran dan zona resonansi.

Desain / metodologi / pendekatan: Perangkat lunak yang dijelaskan dalam artikel menggunakan metode metode matriks grafik hybrid dan matriks blok diagram untuk membuat analisis getaran sistem mekanik. Untuk perhitungan numerik sistem direpresentasikan dalam bentuk sebagai diagram blok matriks, dan dianalisis dengan cara     rinci di matlab.

Temuan: paket perangkat lunak numerik memberikan kemungkinan untuk menganalisis getaran sistem mekanis atau dari bagian mereka terkena Eksitasi kinematik dan dinamis.
keterbatasan penelitian / implikasi: tanggapan Waktu getaran model sistem mobil penumpang ditimbulkan oleh berbagai jenis Eksitasi disajikan, serta karakteristik amplitudo -frequency -phase (a-f-p).

Orisinalitas / nilai: Kertas merupakan sumber informasi ke dalam teori dan praktek getaran mekanik serta perangkat lunak komputer profesional sebagai alat yang memungkinkan penentuan respon waktu dan karakteristik a-f-p mesin dan peralatan bagian.
Kata kunci: CAD / CAM; mekanik diterapkan; analisis getaran; grafik hybrid Matrix

 

 

 

 

Pendahuluan
Pemodelan sebagai isu penting yang berhubungan dengan analisis dan sintesis dari benda teknis [18/03], terdiri dalam memilih sistem yang ideal memberikan kemungkinan untuk memiliki informasi yang diperlukan pada objek model itu sendiri. Dalam rangka menciptakan fisik dan model matematika dari sistem mekanik, perlu untuk memiliki pengetahuan tentang sifat-sifatnya, korelasi dan proses yang terjadi dalam sistem yang [1]. Dalam kebanyakan nomor situasi, model sistem mekanik yang dibangun dari elemen kaku, yang dihubungkan oleh pasangan kinematika. semacam ini sistem yang umum
diwakili oleh model fisik terdiri dari unsur-unsur inersia, yang berada di bawah pengaruh kendala yang tepat dan kekuatan dari luar.
Saat untuk pemodelan dan pengujian getaran mekanik
sistem teknik komputer-dibantu biasanya digunakan. pemanfaatan
perangkat lunak analisis canggih merupakan masalah karena sarana ekonomi. Ada banyak program khusus yang digunakan oleh para insinyur untuk membuat analisis sistem mekanik.
Di Silesian University of Technology yang GRAFSIM
perangkat lunak yang telah dikembangkan, dimaksudkan untuk melakukan analisis rinci 2D dan 3D sistem mekanis getaran [1, 3 – 7].
Perangkat lunak telah dibuat di lingkungan
software MATLAB-SIMULINK dan memungkinkan, melalui sistem jendela yang tepat, untuk memasukkan semua data yang diperlukan dari sistem. Sistem ini diwakili dalam bentuk diagram blok matriks, yang dapat secara luas dianalisis dalam software SIMULINK.
Dalam perangkat lunak GRAFSIM kompleks 2 dan 3D mekanik
sistem dengan kopling linear mengalami Eksitasi dinamis dan kinematika, serta setiap kondisi awal dapat disimulasikan dan dianalisis.
CATIA adalah perangkat lunak komputer yang ditujukan untuk model sistem 3D, karena model sistem mekanik dapat dengan mudah dibuat dalam program ini, dan semua parameter dari sistem mekanik dapat diperoleh dengan mengekspor mereka untuk GRAFSIM oleh pemanfaatan
antarmuka CATGEN. Software ini bekerja antara CATIA dan GRAFSIM menciptakan file input yang tepat. Berkat software ini insinyur dapat dengan mudah membangun dan melakukan analisis yang dibuat di
model lingkungan CATIA (Gbr. 1).

  1. Catgen software sebagai data fisik dan geometris sistem memperoleh dari analisa catia

Sebagai contoh pemodelan sistem bergetar mobil penumpang (Skoda Fabia) disajikan dan karakteristik yang menggambarkan getaran dan zona resonansi telah disajikan.
Pada awalnya model sederhana dari sistem ini dalam CATIA
softwarediciptakan(Gambar.2). Gambar yang disajikan menunjukkan koordinat kopling elemen elastis-redaman (EDE) (peredam kejutdanban)sebagaiserta koordinat elemen inersia.

 

Jenis bahan elemen inersia dipilih dengan cara yang sangat dekat dengan massa dari objek asli.
Dalam proses idealisasi 4 elemen inersia yang
dibedakan: tubuh, depan dan poros belakang dan kursi pengemudi. Unsur-unsur yang terhubung satu sama lain dengan elemen elastis-redaman. Ada 11 EDE dalam model: dua peredam kejut, dua mata air, dua peredam getaran, empat ban dan elemen pembuangan elastic- yang menghubungkan tubuh mobil dengan kursi. Arah dari sumbu yang tepat dari sistem koordinat lokal ditambah di pusat berat dari elemen inersia tertentu dan pada elemen elastis-redaman sejajar, seperti ditunjukkan pada Gambar. 2. koordinat sistem digabungkan pada pusat berat dari elemen inersia tertentu juga ditandai pada model, serta sistem koordinat yang sesuai dengan elastic- redaman elemen.

Fig. 2. Passenger car model with local coordinates systems

 

Dengan pemanfaatan software CATGEN parameter semua sistem yang diperlukan untuk diperoleh dari program CATIA. Ada massa dan pusat gravitasi dari elemen inersia, poin kebetulan EDE dan poin kebetulan Eksitasi kinematik dan dinamis.
Unsur inersia pertama dari mobil penumpang adalah tubuh
(Gbr.3) yang terhubung dengan as roda dan kursi pengemudi oleh
elemen.

Melalui dua elemen elastis-redaman (peredam kejut)
tubuh ditambah dengan as roda depan. Dua EDE tambahan (pegas dan peredam getaran) menghubungkan tubuh dengan poros belakang dan satu EDE menghubungkan kursi pengemudi untuk body mobil.

 

 

 

Fig. 3. Car body model (inertial element 1) with coupled elastic- damping elements

 

Ada 4 menyajikan data yang diperoleh oleh program CATGEN seperti massa, koordinat pusat gravitasi dan momen inersia.

Fig. 10. “Initial conditions” window

 
Ada. 4. Bagian dari jendela CATGEN dengan deskripsi body mobil
Contoh lain dari elemen inersia dari model mobil gardan belakang.
as roda memiliki empat poin kebetulan elemen elastis-damping – dua sesuai dengan titik di mana shock
absorber sudah terpasang dan dua yang terletak di as roda rotasi
menunjuk titik di mana ban yang tetap.
Ara. 5 menyajikan kursi pengemudi dengan titik bertepatan dari
elastik membuang elemen yang menghubungkan duduk dengan tubuh.

 

 

 

Fig. 5. Model of the driver’s seat

 

 

CATGEN dapat secara otomatis membaca koordinat kopling elemen elastis-redaman tertentu (Gbr.6); sedangkan terserah kepada pengguna untuk menunjuk sudut antara unsur-unsur elastis-redaman dan khususnya sumbu sistem koordinat elemen inersia.

Fig. 6. Inertial element with distinguished coupling coordinate of EST

Aplikasi ini memungkinkan untuk mengatur koordinat lampiran EDE dan elemen inersia (Gbr. 7) dan memperkenalkan kendala pada derajat kebebasan untuk elemen inersia. Dalam kasus sistem 3D, adalah mungkin untuk membatasi 3 perpindahan dan 3 rotasi (Gbr.8).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Fig. 7. Part of   CATGEN’s dialogue window with coupled

EDE 1 coordinates

 

Ada. 7. Bagian dari jendela dialog CATGEN dengan digabungkan
EDE 1 koordinat

 

 

 

 

Fig. 8. Constraints to the number of the degrees of freedom

 

Dengan menggunakan jendela aplikasi CATGEN, para insinyur dapat dengan mudah membedakan unsur terkena Eksitasi dinamis atau kinematik. Ada banyak kemungkinan bagi pengguna untuk memilih fungsi eksitasi yang tepat. Ini bisa menjadi acak, sinusoid, impuls, langkah, persegi panjang, sudut, lintas-cut, trapeze atau fungsi eksitasi dalam bentuk formula aljabar. Eksitasi kinematik dapat didefinisikan sebagai perpindahan, kecepatan atau percepatan fungsi, tergantung pada kondisi yang berlaku dalam model dibahas sistem mekanik.Dengan cara jendela dialog (Gbr.9) parameter dasar dari simulasi tersebut telah ditetapkan.

 

Fig. 9. Simulation parameters

 

Gbr.10 menyajikan jendela dialog dari software CATGEN yang kondisi awal dalam bentuk perpindahan linear dan kecepatan serta perpindahan sudut dan kecepatan dapat ditentukan.

 

 

 

 

Fig. 10. “Initial conditions” window

 

Ada banyak jendela penting lainnya dari software CATGEN yang banyak dibahas dan disajikan dalam karya-karya [2,11]. Ketika semua data yang dimasukkan ke dalam antarmuka CATGEN file masukan yang tepat dihasilkan dan dikirim ke program GRAFSIM

 

  1. Analisa numerik model mobil penumpang sebagai contoh dari GrAFsIM       pemanfaatansoftware

    software GRAFSIM [Gambar. 11] telah digunakan untuk menghasilkan respon waktu teladan dan grafik amplitudo frekuensi-fase dari sistem model mobil yang dimuat oleh Eksitasi kinematik, simulasi jalan yang tidak rata sepanjang yang kendaraan bergerak. Program ini menggunakan algoritma transformasi struktur model ke grafik matriks hybrid (MHG) struktur [1] dan setelah MHG yang berubah menjadi blok diagram matriks yang disajikan pada ara 12. Diagram ini digunakan dalam lingkungan Simulink untuk menghasilkan semua kemungkinan jenis grafik dan struktur sepenuhnya kompatibel dengan struktur sistem mekanis yang dipertimbangkan.
    Gambar 13-16 jendela hadir dari program GRAFSIM yang memungkinkan pengguna untuk menghasilkan tanggapan waktu dari elemen inersia dan
    elemen elastis-dumping pada set kinematik dan dinamis Eksitasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Ada waktu program tanggapan window 13. GRAFSIM’S elemen inersia di set Eksitasi

Ada waktu program tanggapan window 14. GRAFSIM’S elemen pembuangan elastis di set Eksitasi

Ada. 15. GRAFSIM’S jendela tanggapan waktu program kekuatan dan momen di titik-titik kebetulan elemen elastis-dumping dan Eksitasi kinematik

 

Amplitudo eksitasi kinematik yang bekerja pada roda kiri depan mobil dalam bentuk fungsi perpindahan impuls adalah 0,08 [m] dan durasinya sama dengan 1 [s]. kendaraan hanya bisa bergerak dalam arah vertikal karena kendala set. Gambar 17-19 hadir output fungsi teladan yang dicapai selama proses analisis.

ada 20-22 menggambarkan decibel karakteristik amplitudo-frekuensi-fase mengungkapkan perubahan relatif dalam parameter sistem yang dipilih sebagai fungsi eksitasi dinamik untuk sistem dengan dan tanpa redaman

 

 

 

 

 

 

Ara. 21. Decibel karakteristik amplitudo-frekuensi-fase dari model kendaraan mengekspresikan gaya inersia relatif kursi pengemudi dengan pengemudi sebagai fungsi eksitasi dinamik yang bekerja pada kursi pengemudi ke arah poros untuk getaran gratis

Analisis grafik berasal menunjukkan bahwa getaran maksimal amplitudo dalam bentuk gaya inersia dari kursi pengemudi dengan getaran sopir mencapai nilai 320 [N].
Getaran maksimal amplitudo dalam bentuk linear
akselerasi mencapai nilai 3.

Amplitudo getaran maksimum dalam bentuk kecepatan
pusat kursi pengemudi dengan massa sopir untuk linear
kecepatan adalah 0,012 ª m º

Ada. 22. Decibel karakteristik amplitudo-frekuensi-fase dari model kendaraan mengekspresikan gaya inersia relatif kursi pengemudi dengan pengemudi sebagai fungsi eksitasi dinamik yang bekerja pada kursi pengemudi ke arah poros untuk getaran dibuang

vibrationsThe getaran maksimal amplitudo dalam bentuk inersia
pusat perpindahan dari kursi pengemudi adalah 0,055 [m].
Tabel 1 menyajikan frekuensi resonansi getaran bebas dari model kendaraan dihitung dalam perangkat lunak GRAFSIM

 

Kesimpulan

Fungsi kontrol dapat dengan mudah dirumuskan dalam banyak berbagai cara, yang mengarah ke fungsi input yang dapat diperlakukan sebagai gangguan atau sebagai sinyal kontrol. Hal ini juga memungkinkan untuk menghasilkan persamaan keadaan dalam kaitannya dengan input yang ditetapkan dan output dari sistem.Selama proses analisis, dengan menggunakan semua data yang diperoleh, perangkat lunak GRAFSIM membangkitkan operasi karakteristik dinamik (Transmisi), dan matriks negara yang menggambarkan model dari sistem mekanik. Perangkat lunak GRAFSIM dengan cara otomatis menunjuk setara transmisi dari sistem dianalisis pada¬ ¼ dasar set input blok diagram dan output, dan menentukan Getaran maksimal amplitudo dalam bentuk kecepatan pusat kursi pengemudi dengan massa sopir untuk linear kecepatan adalah 0,012 ª m º.  Metode penentuan karakteristik dinamik yang beroperasi di GRAFSIM langsung berdasarkan menunjuk setara transmisi dari sistem dalam pandangan yang didefinisikan input dan output (penyederhanaan

 

 

 

Referensi

 

  1. Cempel, Mechanical Vibrations. Introduction. Poznan University Publishing Company, PoznaĔ 1984 (in Polish).
  2. J. ĝwider, Wszoáek, Graphs Application in Computer Analysis of Mechanical Systems. Monograph, Silesian University Publishing Company, Gliwice 2002, (in Polish).
  3. Wszoáek, Vibration analysis of the excavator model in GRAFSIM program on the basis of a block diagram method. Journal of Materials Processing Technology 157-158 (2004) 268-273.
  4. Wszoáek, Modeling of mechanical system vibrations by utilisation of the GRAFSIM software. Journal of Materials Processing Technology, Elsevier, the Netherlands 164-165 (2005) 1466-1471.
  5. J. ĝwider, G. Wszoáek, Analysis of complex mechanical systems based on the block diagrams and the matrix hybrid graphs method. Journal of Materials Processing Technology, Elsevier, the Netherlands 157-158 (2004) 250-255.
  6. J. ĝwider, G. Wszoáek, Vibration analysis software based on a matrix hybrid graph transformation into a structure of a block diagram method. Journal of Materials Processing Technology 157-158 (2004) 256-261.
  7. Ramamurti, S. Sasikiran, P. Vinod Kumar, Dynamic analysis of a guillotine shearing machine, Journal of Materials Processing Technology 71 (1997) 202-214.
  8. G. Mikhailov, V.Z. Parton, Applied mechanics: Soviet reviews (vol. 1), Hemisphere Publishing Corporation, London, 1990. ISBN Journal of Materials Processing Technology 25 (1991) 236-237.

Teknologi informasi dan multimedia

A.MATERI DASAR MATLAB

MATLAB adalah sebuah bahasa dengan kinerja tinggi untuk komputasi masalah teknik. MATLAB mengintegrasikan komputasi, visualisasi, dan pemrograman dalam suatu model yang sangat mudah untuk pakai dimana masalah-masalah dan penyelesaiannya diekspresikan dalam notasi matematika yang familiar. Penggunaan Matlab meliputi:

Matematika dan komputasi

  • Pembentukan algoritma
  • Akusisi data
  • Pemodelan, simulasi, dan pembuatan prototype
  • Analisa data, explorasi, dan visualisasi
  • Grafik keilmuan dan bidang rekayasa

Nama MATLAB merupakan singkatan dari matrix laboratory. Dalam lingkungan perguruan tinggi teknik, Matlab merupakan perangkat standar untuk memperkenalkan dan mengembangkan penyajian materi matematika, rekayasa dan kelimuan. Di industri, MATLAB merupakan perangkat pilihan untuk penelitian dengan produktifitas yang tingi, pengembangan dan analisanya. Fitur-fitur MATLAB sudah banyak dikembangkan, dan lebih kita kenal dengan namatoolbox . Sangat penting bagi seorang pengguna MATLAB, toolbox mana yang mandukung untuk learn dan apply technology yang sedang dipelajarinya. Toolbox ini merupakankumpulan dari fungsi-fungsi MATLAB (M-files ) yang telah dikembangkan ke suatu lingkungan kerja MATLAB untuk memecahkan masalah dalam kelas particular. Area-area yang sudah bisa dipecahkan dengan toolbox saat ini meliputi pengolahan sinyal, system kontrol, neural networks, fuzzy logic, wavelets, dan lain-lain.

Sebagai sebuah system, MATLAB tersusun dari 5 bagian utama:

  1. Development Environment, merupakan sekumpulan perangkat dan fasilitas yang membantu kita untuk menggunakan fungsi-fungsi dan file-file MATLAB. Beberapa perangkat ini merupakan sebuah Graphical User Interfaces (GUI). Termasuk didalamnya adalah MATLAB desktop dan Command Window , Command History , sebuah editor dan debugger , dan browsers untuk melihat help , workspace, files , dan search path.
  2. MATLAB Mathematical Function Library, merupakan sekumpulan algoritma komputasi mulai dari fungsi-fungsi dasar sepertri: sum, sin, cos, dan complex arithmetic, sampai dengan fungsi-fungsi yang lebih kompek seperti matrix inverse, matrix eigenvalues, Bessel functions, dan fast Fourier transforms.
  3. MATLAB Language, merupakan suatu high-level matrix/array language dengan control flow statements, functions, data structures, input/output, dan fitur-fitur object-oriented programming. Ini memungkinkan bagi kita untuk melakukan kedua hal baik “pemrograman dalam lingkup sederhana ” untuk mendapatkan hasil yang cepat, dan “pemrograman dalam lingkup yang lebih besar” untuk memperoleh hasil-hasil dan aplikasi yang komplek.
  4. Graphics , MATLAB memiliki fasilitas untuk menampilkan vector dan matrices sebagai suatu grafik. Didalamnya melibatkan high-level functions

(fungsi-fungsi level tinggi) untuk visualisasi data dua dikensi dan data tiga dimensi, image processing, animation, dan presentation graphics . Ini juga melibatkan fungsi level rendah yang memungkinkan bagi kita untuk membiasakan diri untuk memunculkan grafik mulai dari benutk yang sederhana sampai dengan tingkatan graphical user interfaces pada aplikasi MATLAB.

  1. MATLAB Application Program Interface (API), merupakan suatu library yang memungkinkan program yang telah kita tulis dalam bahasa C dan Fortran mampu berinterakasi dengan MATLAB. Ini melibatkan fasilitas untuk pemanggilan routines dari MATLAB (dynamic linking ), pemanggilan MATLAB sebagai sebuah computational engine , dan untuk membaca dan menuliskan MAT-files.

Matlab menyediakan beberapa fasilitas, diantaranya :

  1. Manipulasi mudah untuk membentuk matriks.
  2. Sejumlah rutin yang yang biasa diakses dan dimodifikasi dengan mudah.
  3. Fasilitas canggih untuk mendapatkan gambar berdimensi dua atau tuga.
  4. Kemudahan untuk menulis program yang singkat, sederhana, yang dapat dikembangkan sesuai kebutuhan.
  5. Jendela perintah (Command Window)

Pada command window, semua perintah matlab dituliskan dan diekskusi. Kita dapat menuliskan perintah perhitungan sederhana, memanggil fungsi, mencari informasi tentang sebuah fungsi dengan aturan penulisannya (help), demo program, dan sebagainya. Setiap penulisan perintah selalu diawali dengan prompt ‘>>’. Misal, mencari nilai sin 750, maka pada command window kita dapat mengetikkan:

>> sin(75)

ans =

-0.38778

  1. Jendela ruang kerja (Workspace)

Jendela ini berisi informasi pemakaian variabel di dalam memori matlab. Misalkan kita akan menjumlahkan dua buah bilangan, maka pada command window kita dapat mengetikkan:

>> bilangan1 = 10

bilangan1=10

>> bilangan2 = 5

bilangan1=10

>> hasil= bilangan1 + bilangan2

hasil=15

Untuk melihat variabel yang aktif saat ini, kita dapat menggunakan perintah who.

>> who

Your variables are:

bilangan1 bilangan2 hasil

  1. Jendela histori (Command History)

Jendela ini berisi informasi tentang perintah yang pernah dituliskan sebelumnya. Kita dapat mengambil kembali perintah dengan menekan tombol panah ke atas atau mengklik perintah pada jendela histori, kemudian melakukan copy-paste ke command window.

  1. Variabel

Seperti bahasa pemrograman lainnya, matlab pun memiliki variabel, tetapi dalam penulisannya, variabel di dalam matlab tidak perlu dideklarasikan, karena matlab mampu mengenali tipe data dari variable dari isi variabel tersebut. Aturan penulisan variabel pada matlab sama dengan aturan pada bahasa pemrograman lainnya, yaitu bersifa case sensitive, diawali dengan huruf dan selanjutanya boleh menggunakan gabungan huruf-angka atau tanda garis bawah. Matlab mampu mengenali sampai 31 karakter pertama, selanjutnya diabaikan.

Contoh:

>> var1=6.7

var1 =

6.7

>> var_2=[2 3 4]

Var_2 =

2 3 4

Semua tipe data di matlab memiliki bentuk yang sama, yaitu array. Array minimal berukuran 0x0 dan dapat bertambah menjadi array n x m dimensi dengan sebarang ukuran. Matlab mempunyai beberapa tipe data dasar (atau class), yaitu: logical, char, numeric, cell, structure, java classes, function handles.

Himpunan persamaan linier

Semula MATLAB diciptakan untuk menyederhanakan komputasi matriks dan aljabar linier yang terdapat berbagai aplikasi. Salah satu masalah yang paling umum dalam aljabar linier adalah menemukan penyelesaian dari sekumpulan permasalahan linier.

Contoh :

Sebagai kumpulan persamaan linier : A . x = b

Dengan symbol persamaan matematis (.) diartikan dalam konteks matriks, tidak dalam konteks array. Dalam MATLAB perkalian matriks dilambangkan dengan asrteriks (*). Persamaan diatas berarti perkalian matriks antara matriks A dengan vektor x sama dengan vektor b. ada atau tidaknya solusi bagi persamaan diatas adalah masalah aljabar linier. Jika terdapat suatu penyelesaian, maka juga terdapat beberapa metode untuk menemukan penyelesaian itu, seperti elimunasi Gauss, faktorisasi LU, atau penggunaan langsung dari A-¹.

secara analisis, penyelesaian ditulis sebagai x = A-¹ .b

Fungsi – fungsi pada MATLAB

  1. Fungsi – fungsi pada Skalar :

exp log abs round sqrt

  1. Fungsi – fungsi pada vector :

Max min sum prod sort median mean std

  1. Fungsi – fungsi Matriks :

Selain fungsi – fungsi untukmenyelesaikan himpunan persamaan linier, MATLAB juga banyak menyediakan fingsi Matriks tang berguna untuk menyelesaikan masalah – masalah numeric aljabar linier. Untuk informasi lebih lanjut dapan digunakan on–line help atau referensi on–line MATLAB.

inv : invers

lu : faktorisasi LU

qr : faktorisasi QR

exmp : eksponsial matriks

sqrtm : akar matriks

det : determinan

size : ukuran matriks

eig : eigenvalue dan eigen vector

cdf2rdf : bentuk kompleks diagonal ke bentuk real diagonal

chol (A) : faktorisasi cholesky

cond (A) : bilangan kondisi matriks

det (A)             : determinan

inv (A) : invers matriks

  1. Fungsi Trigonometri

ain : sinus

sinh : sinus hiperbolik

asin : invers sinus

cos : cosines

acos : invers cosines

tan : tangen

atan : invers tangent 5. Save and Load

Biasanya diinginkan untuk menyimpan hasil – hasil dari operasi MATLAB ke dalam media yang lebih permanan, misalnya harddisk atau flashdisk. Digunakan perintah dengan singkatan di bawah ini :

>> save name_file.mat

Jika diinputkan kata save, maka semua variable kerja yang aktif akan disimpan dalan ekstensi .mat. sesudah tersimpan dalam memori sekunder, nilai data yang tersimpan dalam file tersebut dapat dipanggil kembali ke memori dengan perintah load berikut :

>> load name_file.mat

  1. Variabel dalam MATLAB

Seperti compiler lain, MATLAB memiliki aturan dalam menamakan variable. Variable harus terdiri dari satu kata tidak terpisah atau tidak mengandung spasi. Panjang suatu variable maksimal 32 karakter. Variable harus dimulai dengan huruf, angka atau kombinasi dari padanya. Variable tidak boleh diberi nama sama dengan variable khusus yang sudah tercantum dalam MATLAB, missal : ans, pi, ops, flops, inf.

 

 

 

 

  1. LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN

Ketikkan pada command window perintah berikut :

Membuat matriks

>> a = [ 1 2 3; 4 5 6; 7 8 0];

Perintah untuk mencari invers matriks

>> inv(a)

Menjumlahkan variable a = 7 b = 8

>> a=7;

>> b=8;

>> c=a+b;

Ketikkan pada Command window perintah berikut, kemudian amati dan beri penjelasan

>> a=[1 2 3 ; 4 5 6; 7 8 0]

>> b=[3 6 6 ; 8 0 4; 3 5 1]

>> det(a)

>> inv(a)*b

>> a/b

>> a*b

>> a+b

Ketikkan pada Command window perintah berikut, kemudian amati dan beri penjelasan.

>> x=-1:0.01:2;

>> y=1./((x-0.5).^3+0.1)+1./((x-0.7).^3+0.002)-8;

>> figure(1);

>> plot(x,y);

>> title(‘Contoh membuat Grafik’),xlabel(‘x’),ylabel(‘y’);

>> grid;

  1. HASIL DAN PEMBAHASAN

Membuat perintahpada Command Window

Membuat matriks

Setelah mengetik perintah Tersebut maka hasilnya akan seperti berikut:

>> a = [ 1 2 3; 4 5 6; 7 8 0];

a =

1 2 3

4 5 6

7 8 0

Perintah diatas digunakan untik membuat matriks 3×3.

Perintah untuk mencari invers matriks

>>inv(a)

Setelahmengetikperintah di atasmakahasilnyaakansepertiberikut:

>>inv(a)

ans =

-1.7778 0.8889 -0.1111

1.5556 -0.7778 0.2222

-0.1111 0.2222 -0.1111

Menjumlahkan variable a = 7 danb = 8

>> a=7;

>> b=8;

>> c=a+b;

Setelah mengetik perintah di atas maka hasilnya akan seperti berikut:

>> a=7;

>> b=8;

>> c=a+b;

>>c

c =

15

Perintah tersebut untuk menjumlahkan variabel yaitu a dengan nilai 7 dan b dengan nilai 8.

Membuat perintah pada Command Window.

  1. Setelah membuat perintah>> a=[1 2 3 ; 4 5 6; 7 8 0] ,maka hasilnya seperti berikut :

>> a=[1 2 3 ; 4 5 6; 7 8 0]

a =

1 2 3

4 5 6

7 8 0

Perintah diatas digunakan untuk membuat matriks A dengan ukuran3×3.

  1. Setelah membuat perintah>> b=[3 6 6 ; 8 0 4; 3 5 1] ,maka hasilnya seperti berikut :

>> b=[3 6 6 ; 8 0 4; 3 5 1]

b =

3 6 6

8 0 4

3 5 1

Perintah diatas digunakan untuk membuat matriks A dengan ukuran 3×3.

Setelah membuat perintah>>det(a),maka hasilnya seperti berikut :

ans =

27

Perintah :>>det(a)digunakan untuk mencari nilai determinan suatu matriks.

Setelah membuat perintah >> inv(a)*b, maka hasilnya seperti berikut :

>>inv(a) *b

ans =

1.4444 -11.2222 -7.2222

-0.8889 10.4444 6.4444

1.1111 -1.2222 0.1111

Perintah :perintah>>inv(a)*b digunakan untuk mencari nilai invers dua buah matriks atau lebih,

  1. Setelah membuat perintah>>a/b ,maka hasilnya seperti berikut :

>>a/b

ans =

0.5294 0.0147 -0.2353

0.8824 0.1912 -0.0588

-0.5294 0.2353 2.2353

Perintah :>>a/b digunakan untuk pembagian dua buah matrik satau Lebih.

  1. Setelah membuat perintah>>a*b ,maka hasilnya seperti berikut :

>>a*b

ans =

28 21 17

70 54 50

85 42 74

Perintah :>>a/b digunakan untuk perkalian dua buah matriks atau lebih.

Setelah membuat perintah>>a+b,maka hasilnya seperti berikut :

>>a+b

ans =

4 8 9

12 5 10

10 13 1

Membuattampilangambarpada output window

Ketiklah perintah berikut :

>> x=-1:0.01:2;

>> y=1./((x-0.5).^3+0.1)+1./((x-0.7).^3+0.002)-8;

>>figure(1);>> plot(x,y);

>>title(‘ContohmembuatGrafik’),xlabel(‘x’),ylabel(‘y’);

>>grid;

Setelah di debug maka perintah perintah tersebut akan memunculkan tampilan berikut ini :

Gambar 1.tampilan figure 1

Pengenalan Matlab

http://rahman011.blogspot.co.id/2012/05/pengenalan-matlab-1.html

 

B.AUTOCAD

AutoCAD adalah software atau perangkat lunak komputer yang digunakan untuk menggambar, baik itu 2 Dimensi ataupun 3 Dimensi. CAD sendiri memiliki arti Computer Aided Design. Program ini di kembangkan oleh Autodesk,Inc, sebuah perusahaan multinasional yang bermarkas di Mill Valley, California.

AutoCAD paling sering digunakan untuk menggambar sipil, bangunan, mesin, design interior, pemetaan, piping diagram dan masih banyak lagi. Secara garis besar, AutoCAD sering digunakan oleh arsitek, engineer, maupun para designer lainnya. Interface yang ringan dengan pengoperasian yang mudah menjadikan AutoCAD sebagai software CAD paling terkenal dan paling banyak digunakan di seluruh dunia.

Layar Auto CAD terdiri dari:

  1. Layar Gambar

Bagian layar gambar ini adalah tempat untuk menggarnbar dan Auto CAD menampilkan cursor. Di daerah ini, cursor dapat digerak-gerakkan lewat pointing device  atau mouse.

  1. Command Line/ Prompt

Command line  promp yaitu tempat untuk memasukkan perintah-pcrintah lewat keyboard. Kemudian Auto CAD menampilkan prompt untuk dipilih dan keterangan-keterangan lainnya. Command line berada di sebelah bawah-kiri layar Auto CAD.

  1. Status Line

Status lineletaknya di sebelah atas layar gambar. Bagian ini dapat menampilkan keterangan-keterangan tentang nama layar, koordinat dan keberadaan cursor dan lain-lain.

  1. Pull-Down Menu

Bagian ini berada di sebelah atas layar gambar. Jika kita ingin menggambar sualu objek, maka kita meng-klik Pull – Down Menu kemudian pilih salah satu objek yang hendak digambar (misalnya menggambar garis, maka klik line)

  1. Cursor Menu

Menu ini akan tampil di layar gambar ( di mana saja dan layar gambar) bila kita klik tombol mouse sebelah kanar.

Toolbar Dimensi :

Fungsi dari toolbar dimensi pada AutoCAD secara khusus digunakan untuk memberi dimensi atau ukuran pada gambar, macamnya sendiri ada Linear Dimension, Angular Dimension, Radius Dimension, Aligned Dimension, dan fungsi-fungsi dimensi lainnya.

Toolbar Draw :

Fungsi Draw Toolbar pada AutoCAD ini digunakan sebagai command / perintah untuk membuat suatu gambar objek, seperti perintah membuat garis, lingkaran, kotak, polygon, ellipse, text, tabel dan lainnya.

Object Snap / Drafting Tools :

Fungsi dari toolbar object snap pada AutoCAD, digunakan sebagai alat bantu saat kita menggambar nanti. Fungsinya adalah mengunci kursor di titik tertentu pada objek, agar hasil gambar kita nantinya akurat dan sempurna.

Modify Toolbar:

Fungsinya adalah untuk memodifikasi gambar / garis yang sudah kita buat, contoh beberapa perintahnya antara lain erase, trim, extend, copy, move, mirror, array, offset, dan lain sebagainya.

Styles Toolbar / Dimension Style :

Fungsinya adalah untuk menentukan style dari suatu dimensi, digunakan untuk menentukan besaran huruf dimensi, font yang dipakai, warna dimensi, toleransi, skala dimensi dan lainnya.

Layers Toolbar:

Digunakan untuk membuat layer atau lapisan saat menggambar, tools ini wajib digunakan karena akan sangat membantu kita saat menggambar. Memudahkan kita saat editing gambar atau selecting gambar nantinya. Disamping itu layer juga bisa kita tentukan warna, jenis garis, serta tebal garisnya. Biasanya saat hasilnya nanti kita print / plot akan terlihat, tebal tipis garisnya.

Properties :

Digunakan untuk menentukan tebal garis, jenis garisnya serta warna garisnya. Pada dasarnya tools ini jarang digunakan, dan saya lebih merekomendasikan untuk menggunakan layer daripada tools ini.

Pointer :

Fungsi dari pointer di AutoCAD untuk selecting tool, atau bisa juga untuk pick tools, yaitu untuk memilih suatu objek atau untuk seleksi objek. Gambar disebelah kiri adalah pointer default saat kita tidak memberika perintah. Dan yang di sebelah kanan pointer berubah menjadi select tool saat ada perintah seleksi objek.

Command Line :

Fungsi dari command line adalah catatan, ataupun panduan saat kita memberikan perintah / command.

Memberikan Perintah pada Auto CAD

Ada beberapa cara unluk memberikan penintah padaAuto CAD:

  1. Mengetikkan perintah di command line (di sebelah kiri-bawah layar)

Command :  line <enter>

  1. Units

Perintah units dgunakan untuk mengatur tipe dan text ukuran, baik ukuran dalam arah panjang maupun ukuran dalam bentuk sudut, juga menentukan banyak angka di belakang koma (desmial) dan memilih satuan yang digunakan (apakah mm, cm dan yang lainnya)

ü  Command : Units (enter) muncul kotak dialog Drawing Units (tentukan pilihan)

  1. Limits

Limits digunakan untuk menentukan batas—batas menggambar di layar (ukuran kertas)

ü  Command: Limits(enter)

  1. Grid, Snap Grid, Ortho
  2. Grid (F7)

Perintah Grid menampilkan pola berbentuk titik—titik (dots) di layar gambar Jarak antara grid dapat ditentukan sesuat dengan yang kita inginkan. Pola grid ini ditampilkan hanya di daerah limits saja.

ü  Command: grid (enter)

  1. Snap grid (F9)

Cross-hairs di dayar dapat digerakkan atau digeser dengan hebas. Tetapi jika kita ingin menempatkan pada sualu titik/ tempal dengan tepat, terasa sulit sekali. Hal ini dapat diatasi dengan perintah snap, sedemikian rupa cross-hairs dapat digerakan secara tersentak-sentak pada jarak tertentu dan teratur dalam arah tegak maupun datar. Gerakan semacam ini disebut snap grid . Perintah Snap Grid adalah untuk gerakan-gerakan dan cross-hairs.

ü  Command: snap(enter)

  1. Perintah ortho (F8)

Bila kita ingin menggambar garis hanya mengarah datar dan tegak saja, gunakan perintah Ortho. Perintah ini berguna kalau kita menggambar bentuk-bentuk persegi, Pertemuan antara garis saling tegak lurus.

ü  Command:  ortho (enter)

  1. Tampilan gambar

Pengaturan tampilan layar dilakukan dengan perintah sebagai berikut.

  1. Zoom

Perintah zoom benfungsi seperti lensa sebuah kamera yang dapat membuat pandangan suatu obyek diperbesar atau diperkecil.

ü  Command : zoom (enter)

  1. Redraw

Perintah redraw adalah : untuk mernbersihkan layar gambar dari bintik-bintik berbentuk tanda silang kecil-kecil yang timbul di layar bila anda memilih entity dengan mouse.

Bentuk umum perintah redraw:

ü  Command: Redraw (enter)

  1. Regen

Perintah  regen adalah untuk memperbaharui gambar di layar gambar, jika hasil gambar yang ditampilkan oleh perintah redraw masih belum memuaskan, maka perinta regen memberikan hasil gambar yang lebih akurat di layar gambar.

ü  Command: regen (enter)

  1. Pan

Bila sebagian gambar berada di luar maka gunakan Pan untuk menggeser gambar tersebut agan masuk ke dalam layar gambar. Perintah ini dapat menggeser gambar ke arah kiri atau kanan layar, ke arah atas atau bawah layar dengan Menggunakan mouse.

ü  Command: Pan (enter)

  1. Perintah Line

Bagian utama dari sebuah gambar ialah terdiri dan garis. Perintah untuk menggambar garis ialah “line’’. Swbuah garis sebenarnya terbentuk antara dua titik yang saling dihubungkan. Berarti kalau ada serangkaian garis tentunya ada beberapa titik yang saling dihubung-hubungkan.

ü  Command: Line

  1. Perintah Circle

Perintah circle digunakan untuk menggambar lingkaran. Masing-masing pilihan selalu memberikan prompt mengenai penempatan lingkaran, yaitu lewat titik pusat atau titik-titik lainnya yang terletak di lingkarannya sendiri.

Lingkaran dengan option radius

ü  Command: circle (enter)

  1. Arc (membuat busur)

Perintah Arc digunakan untuk menggambar busur. Busur merupakan bagian dari sebuah lingkaran dan banyak cara untuk membuatnya. Di sini hanya beberapa cara saja yang digunakan untuk menggambar busur. Penggambaran busur dapat juga dilakukan dan Pull Down Menu.

ü  Pull-down-menu: Draw – Arc

Busur dengna option 3-Point

ü  coimmand: arc (enter)

  1. Perintah Rectangle

Perintah Ractangle digunakatn untuk membuat bentuk persegi empat, yaitu dengan menempatkan suatu titik dan titik lainnya dalam arah diagonal.

ü  Command: rectangle (enter)

  1. Perintah Doughnut (Donut)

Perintah doughnut atau donut digunakan untuk membuat lingkaran dengan garis keliling lingkaran yang telah, atau membuat lingkaran yang solid.

ü  Command: donut (enter)

  1. Perintah Polygon

Pada umumnya bentuk polygon adalah bentuk geometrik yang tcrtutup yang terdiri dun beherapa sisi dan sudut yang santa. AutoCAD dapat membuat polygon minimum 3 sisi dun miksimum 1024 sisi. Seimakin banyak sisinya, polygon ini tampak seperti; lingkaran.

Membuat polygon berdasarkan letak titik pusat dan di dalam lingkaran (Inscribed).

ü  Command: polygon (enter)

  1. Perintah Ellipse

Sebuah lingkaran yang dipandang pada suatu keimiringan sudut tertentu akan tampak seperti bentuk ellipse. Ellipse mempunyai sumbu panjang (mayor) dan sumbu pendek (minor).

Membuat ellipse berdasarkan Center

ü  Command: ellipse (enter)

  1. Linetype

Perintah Linetype digunakan untuk menampilkan jenis-jenis garis. Jenis garis ini dapat digunakan sesuai dengan keperluan kita, misalnya jenis garis putus—putus, garis titik-titik, garis sumbu (center) dan lain-lain.

ü  Command: Linetype (muncul menu Linetype Manager)

  1. Perintah Osnap

Perintah Osnap alan Object SNAP ialah mrmilih dengan tepat ujung garis, tengah-tengah garis, membuat tegak lurus pada suatu garis, titik perpotongan dua garis dan titik terdekat dari suatu garis. Jika kita akan menyambung suatu garis di ujung garis yang sudah ada, hal ini terasa sulit untuk menjamin ketepatannya. Setelah perintah Osnap dimasukkan, di cursor terbentuk kotak, yang disebut aperture atau cursor box. Dengan cursor box ini kita pilih ujung garis yang akan disambung sehingga ujung garis tadi berada di dalam cursor box. Maka perintah Osnap secara otomatis akan menyambung ke ujung garis yang sudah ada.

  1. Eraser

Perintah erase digunakan untuk menghapus sebagian atau seluruh objek gambar yang diinginkan.

ü  Command: erase (enter)

  1. Move

Perintah Move digunakan untuk memindahkan atau menggcser obyek dari satu posisi ke posisi yang diinginkan dengan cara memilih obyek yang hendak dipindahkan

ü  Command: move

  1. Copy

Perintah copy digunakan untuk memperbanyak obyek atau entity dan dapat ditempatkan dimana saja yang diinginkan,

ü  Command: copy

  1. Trim

Perintah trim digunakan unluk memotong hagian dan suatu garis, busur atau lingkaran. Bagian yang dipotong harus dibatasi oleh suatu pertemuan atau perpotongan dengan garis, husur-atau lingkaran lainnya

ü  Command: Trim

  1. Extend

Perintah Extend digunakan untuk memperpanjang garis, atau busur sampai pada batas yang ditentukan dan batas-batas ini dapat berupa guris, busur atau lingkaran: Perintah Extend  tidak bekerja pada lingkaran.

ü  Command: Extend

  1. Mirror

Perintah Mirror digunakan untuk mencerminkan obyek yang mana jarak benda ke cermin sama dengan  jarak bayangan ke cermin tetapi bentuknya berlawanan.

ü  Command: mirror

  1. Rotate

Perintah rotate digunakan untuk mengubah orientasi atau mernutar obyek atau gambar berdasarkan titik putar/ base point yang dipilih.

Command: Rotate

  1. Scale

Perintah scale digunakan untuk memperbesar atau memperkecil objek secara proporsional dalam lain arah X dan Y.

ü  Command: sca

  1. Arrays

Perintah array digunakan untuk membuat obyek dalam jumlah yang banyak, baik dalam bentuk baris dan kolom (rectangular) maupun dalam bentuk perputaran (polar).

ü   Command: array

  1. Offset

Perintah Offset digunakan untuk membuat garis atau bidang yang sejajar dengan obyek yang pertama dan letaknya dapat ditentukan.

ü  Command: Offset

  1. Chamfer

Perintah Chamfer  digunakan untuk membuat persegi dari pertemuan dua garis. arc atau circle.

  1. Fillet

Perintah Fillet digunakan untuk membuat kelengkungan dari pertemuan dua garis, irc atau circle.

ü  Command: Fillet

  1. Insert

Perintah Insert digunakan untuk memindahkan suatu gambar yang disimpan di file lain ke file yang sedang bekerja/aktif.

ü  Command: insert (muncul kotak dialog insert)

http://teknikmesinerick.blogspot.co.id/2011/12/auto-cad-materi.html

http://www.ilmucad.com/2015/06/pengertian-autocad.html

SOLIDWORKS

SOLIDWORKS adalah salah satu CAD software yang dibuat oleh DASSAULT SYSTEMES digunakan untuk merancang part permesinan atau susunan part permesinan yang berupa assembling dengan tampilan 3D untuk merepresentasikan part sebelum real part nya dibuat atau tampilan 2D (drawing ) untuk gambar proses permesinan.

SolidWorks diperkenalkan pada tahun 1995 sebagai pesaing untuk program CAD seperti Pro / ENGINEER, NX Siemens, I-Deas, Unigraphics, Autodesk Inventor, Autodeks AutoCAD dan CATIA. dengan harga yang lebih murah. SolidWorks Corporation didirikan pada tahun 1993 oleh Jon Hirschtick, dengan merekrut tim insinyur untuk membangun sebuah perusahaan yang mengembangkan perangkat lunak CAD 3D, dengan kantor pusatnya di Concord, Massachusetts, dan merilis produk pertama, SolidWorks 95, pada tahun 1995.

Pada tahun 1997 Dassault Systèmes, yang terkenal dengan CATIA CAD software, mengakuisisi perusahaan dan sekarang ini memiliki 100% dari saham SoliWorks. SolidWorks dipimpin oleh John McEleney dari tahun 2001 hingga Juli 2007, dan sekarang dipimpin oleh Jeff Ray. Saat ini banyak industri manufaktur yang sudah memakai software ini, menurut informasi WIKI , SolidWorks saat ini digunakan oleh lebih dari 3 / 4 juta insinyur dan desainer di lebih dari 80.000 perusahaan di seluruh dunia. kalau dulu orang familiar dengan AUTOCAD untuk desain perancangan gambar teknik seperti yang penulis alami tapi sekarang dengan mengenal SOLIDWORKS maka AUTOCAD sudah jarang saya pakai. Tapi itu tentunya tergantung kebutuhan masing-masing.

Untuk permodelan pada industri pengecoran logam dalam hal pembuatan pattern nya, program program 3D seperti ini sangat membantu sebab akan memudahkan operator pattern untuk menterjemahkan gambar menjadi pattern /model casting pengecoran logam dan tentunya akan mengurangi kesalahan pembacaan gambar yang bisa mengakibatkan salah bentuk. Untuk industri permesinan selain dihasilkan gambar kerja untuk pengerjaan mesin manual juga hasil geometri dari SolidWorks ini bisa langsung diproses lagi dengan CAM program semisal MASTERCAM,SOLIDCAM,VISUALMILL dll. Untuk membuat G Code yang dipakai untuk menjalankan proses permesinan automatic dengan CNC.

SolidWorks 2012 membuat 3D modeling sangat mudah dan sebagian besar perusahaan terkenal dari berbagai sektor (Otomotif, Aerospace, konstruksi, manufaktur dll) menggunakan sebagai tool modeling utama. Ini adalah tutorial SolidWorks 2012 yang menunjukkan bagaimana menggunakan SoildWorks Revolved Boss / Basis fitur dengan contoh langkah-langkah dalam bentuk gambar.

Revolve Boss / Base adalah salah satu fitur utama seperti Extrude boss/base, yang membantu untuk menambah bahan dengan cara revolving. Fungsi ini membantu untuk membuat model bulat simetris, satu-satunya hal adalah bahwa pertama sketsa setengah bagian simetris Anda ingin berputar dan juga menarik sumbu itu. Keluar dari sketsa dan klik pada fitur tab dan pilih Revolve Boss / Base. Tentukan sumbu dan bagian yang akan berputar dan klik tombol OK.

Klik pada :

New -> Select plane and sketch -> gambar setengah bagian simetris dan tentukan dimensi -> Exit sketch -> Click on Features -> Revolve Boss/Base -> Tentukan sumbu dan pengaturan lain sebagai kebutuhan Anda -> Ok

Membuat Cylinder berongga

Step-1

Pertama buka “SolidWorks 2012” dan klik pada new dan pilih “Part” dan klik “OK”. Maka kita mendapatkan bagian jendela baru. Dari itu, pertama-tama pilih plane (Front/Right/Top plane). Di sini kita pilih “Front Plane” dan klik “Normal To” untuk memutar pesawat menuju viewer untuk memudahkan menggambar sketsa.

File -> New -> Part -> Ok.

Select Plane -> Front Plane -> To rotate “Normal To”.

Step-2

Pergi ke Sketch, pilih “Line” dan tarik garis dengan mengklik area gambar. Pertama, hanya menggambar garis vertikal. We bisa menjadikan sebagai sumbu untuk fitur revolved boss. Jadi, tidak perlu dimensi untuk itu.

Sketch -> Line -> Draw axis line -> Draw Cylinder line parallel to axis.

Tarik juga garis paralel baru untuk sumbu. Garis ini merupakan lingkar luar dan tinggi silinder. Atur tinggi silinder dengan menggunakan “Smart Dimension”, yang ditunjukkan pada gambar di atas.

Smart Dimensions -> Atur tinggi cylinder menjadi 154 mm.

Step-3

Anda harus mengatur jarak antara dua garis sejajar seperti yang ditunjukkan pada gambar dengan menggunakan “Smart Dimension”. Ini menentukan radius luar silinder. Kemudian keluar dari “Sketch”.

Smart Dimension -> Select two parallel lines -> Enter dimensions on small window -> Ok.

Step-4

Pilih “Sktech-1” dari menu disamping.

Penting: sebelum memilih opsi fitur, Anda harus memilih sketsa yang diinginkan untuk menerapkan fitur.

Klik “Revolve Boss / Base”. Dari menu revolved boss disamping, pilih contour box dan klik pada garis luar. Kemudian Pilih kotak “axis of revolution” dan klik pada garis sumbu.

Revolve Boss / Base -> Pilih Contours box side menu -> klik pada baris luar -> Pilih kotak “Axis of Revolution” -> klik pada garis sumbu.

Jika Anda ingin menyesuaikan ukuran lubang atau jari-jari dalam silinder berongga, pilih “Thin Feature” dan masukkan nilai yang kurang dari jari-jari luar.

Thin Feature -> Set ketebalan silinder berongga -> ok, lihat pada gambar di atas.

Anda juga dapat mengatur tingkat rotasi, dengan memasukkan “Ditrction-1” Box dan mengatur derajat menjadi 360 derajat untuk membuat silinder.

Final Model -Hollow Cylinder

 

Sumber dari :

  1. http://www.applicadindonesia.com/news/solidworks-2012-tutorial-cara-menggunakan-solidworks-revolved-boss-fitur#sthash.EsZWENPe.dpuf
  2. http://www.applicadindonesia.com/news/solidworks-2012-tutorial-cara-menggunakan-solidworks-revolved-boss-fitur
  3. https://youzoef.wordpress.com/2011/12/02/solidworks-2012/
  4. http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Supardi,%20M.Si/pemrograman%20MATLAB.pdf
  5. http://www.mataduniakami.id/2015/05/komputasipengenalan-matlabmatlabcara.html

ETIKA PROFESI GURU

 

1.1       Pengertian Etika

Secara umum etika dapat diartikan sebagai suatu disiplin filosofis yang sangat diperlukan dalam interaksi sesama manusia dalam memilih dan memutuskan pola-pola perilaku yang sebaik-baiknya berdasarkan timbangan moral-moral yang berlaku. Dengan adanya etika, manusia dapat memilih dan memutuskan perilaku yang paling baik sesuai dengan norma-norma moral yang berlaku. Dengan demikian akan terciptanya suatu pola-pola hubungan antar manusia yang baik dan harmonis, seperti saling menghormati, saling menghargai, tolong menolong, dsb

Di bawah ini beberapa pengertian dari etika menurut para ahli, yaitu :

  1. Etika berasal dari bahasa Yunani, ethos (tunggal) atau ta etha (jamak) yang berarti watak, kebiasaan dan adat-istiadat. Pengertian ini berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, baik pada diri seseorang maupun suatu masyarakat yang diwariskan dari satu generasi ke generasi yang lain (Keraf, 1998)
  2. Etika sebagai filsafat moral atau ilmu yang mendekatkan pada pendekatan kritis dalam melihat dan memahami nilai dan norma moral yang timbul dalam kehidupan masyarakat. (Muslich, 1998)

 

1.2       Pengertian Guru

Guru adalah semua orang yang berwenang dan bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-murid, baik secara individual, maupun klasikal baik di sekolah maupun luar sekolah. Saat ini sosok guru sudah ikut “tereformasi”. Guru dituntut untuk memiliki ilmu pengetahuan yang selalu berkembang dan mengikuti kemajuan zaman. Berikut ini pengertian guru :

  1. UU RI No 14 tahun 2000

Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,melatih, menilai, dan mengevalusi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

  1. Zakiyah Daradja

Guru adalah pendidik profesional karena secara implisit ia telah merelakan dirinya menerima, dan memukul tanggung jawab

1.2.1    Profesi Keguruan

Apakah pekerjaan guru (tenaga kependidikan) dapat disebut sebagai suatu profesi? Pertanyaan ini muncul karena masih ada pihak yang berpendapat bahwa pekerjaan kependidikan bukan suatu profesi tersendiri. Berbagai alasan yang mereka kemukakan antara lain, bahwa setiap orang dapat menjadi guru asalkan telah mengalami jenjang pendidikan tertentu ditambah dengan sedikit pengalaman mengajar. Karena itu seorang dapat saja mengajar di TK sampai dengan perguruan tinggi, jika dia telah mengalami pendidikan tersebut dan telah memiliki pengalaman mengajar di kelas. Selain dan itu, ada beberapa bukti bahwa pendidikan dapat saja berhasil walaupun si pengajarnya tidak pernah belajar ilmu pendidikan dan keguruan. Banyak orang tua seperti pedagang, petani, dan sebagainya yang telah mendidik anak-anak mereka dan berhasil, padahal dia sendiri tidak pernah mengikuti pendidikan guru dan mempelajari ilmu mengajar. Sebaliknya, tidak sedikit guru atau tenaga kependidikan lainnya atau sarjana pendidikan yang tidak berhasil mendidik anaknya. Jadi, kendati seseorang telah dididik menjadi guru, namun belum menjadi jaminan bahwa anaknya akan terdidik baik. Kritik lain yang sering dilontarkan ialah, hasil pendidikan di sekolah tidak dapat segera dilihat hasilnya, berbeda dengan profesi kedokteran atau teknologi pertanian misalnya. Profesi guru hendaknya dilihat dalam hubungan yang Luas. Sejumlah rekomendasi dapat dikemukakan sebagai berikut :

  1. Peranan pendidikan harus dilihat dalam konteks pembangunan secara menyeluruh, yang bertujuan membentuk manusia sesuai dengan cita-cita bangsa. Pembangunan tidak mungkin berhasil jika tidak melibatkan manusianya sebagai pelaku dan sekaligus sebagai tujuan pembangunan. Untuk menyukseskan pembangunan perlu ditata suatu sistem pendidikan yang relevan. Sistem pendidikan dirancang dan dilaksanakan oleh orang-orang yang ahli dalam bidangnya. Tanpa keahlian yang memadai maka pendidikan sulit berhasil. Keahlian yang dimiliki oleh tenaga pendidikan, tidak dimiliki oleh warga masyarakat pada umumnya, melainkan hanya dimiliki oleh orang-orang tertentu yang telah menjalani pendidikan guru secara berencana dan sistematik.
  2. Hasil pendidikan memang tak mungkin dilihat dan dirasakan dalam waktu singkat, tetapi dapat dilihat dalam jangka waktu yang lama, bahkan mungkin setelah satu generasi. Itu sebabnya proses pendidikan tidak boleh keliru atau salah kendatipun hanya sedikit saja. Kesalahan yang dilakukan oleh orang yang bukan ahli dalam bidang pendidikan dapat merusak satu generasi seterusnya dan akibatnya akan berlanjut terus. Itu sebabnya tangan tangan yang mengelola sistem pendidikan dari alas sampai ke dalam kelas harusEtika tenaga profesional dalam bidang pendidikan.
  3. Sekolah adalah suatu lembaga profesional. Sekolah bertujuan membentuk anak didik menjadi manusia dewasa yang berkepribadian matang dan tangguh, yang dapat dipertanggungjawabkan dan bertanggung jawab terhadap masyarakat dan terhadap dirinya. Para lulusan sekolah pada waktunya harus mampu bekerja mengisi lapangan kerja yang ada. Mereka harus dipersiapkan melalui program pendidikan di sekolah. Para orang telah mempercayakan anak-anaknya untuk dididik di sekolah. Mereka tidak cukup waktu untuk mendidik anaknya sebagaimana yang diharapkan. Mereka tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk diberikan kepada anaknya. Sebagian tanggung jawab pendidikan anak-anak tersebut terletak di tangan para guru dan tenaga kependidikan lainnya sebabnya para guru harus dididik dalam profesi kependidikan, agar memiliki kompetensi yang diperlukan untuk melaksanakan tugas dan fungsinya secara efisien dan efektif. Hal ini hanya mungkin dilakukan jika kedudukan, fungsi, dan peran gurudiakui sebagai suatu profesi.
  4. Sesuai dengan hakikat dan kriteria profesi yang telah dijelaskan di muka, sudah jelas bahwa pekerjaan guru harus dilakukan oleh orang yang bertugas selaku guru. Pekerjaan guru adalah pekerjaan yang penuh pengabdian pada masyarakat, dan perlu ditata berdasarkan kode etik tertentu. Kode etik itu mengatur bagaimana seorang guru harus bertingkah laku sesuai dengan norma-norma pekerjaannya, balk dalam hubungan dengan anak didiknya maupun dalam hubungan dengan teman sejawatnya.
  5. Sebagai konsekuensi logis dari pertimbangan tersebut, setiap guru harus memiliki kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi kemasyarakatan. Dengan demikian dia memiliki kewenangan mengajar untuk diberikan imbalan secara wajar sesuai dengan fungsi dan tugasnya. Dengan demikian seorang calon guru seharusnya telah menempuh program pendidikan guru pada suatu lembaga pendidikan tertentu.

 

1.2.2    Etika dalam Profesi Keguruan

Sebagai tenaga profesional, guru dituntut untuk selalu mengembangkan diri sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Untuk itu dalam melaksanakan tugasnya guru harus memiliki etika.Sasaran Etika Profesi Keguruan adalah :

  1. Etika terhadap Peraturan Perundang-undangan

Pada butir sembilan Kode Etik Guru Indonesia disebutkan bahwa “Guru melaksanakan segala kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan” (PGRI,1973). Kebijaksanaan pendidikan di Indonesia dipegang oleh pemerintah, dalam hal ini Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.Dalam rangka pembangunan di bidang pendidikan di Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan ketentuan-ketentuan dan peraturan-peraturan yang merupakan kebijaksanaan yang akan dilaksanakan oleh aparatnya, yang meliputi antara lain : pembangunan gedung, pemerataan kesempatan belajar melalui kewajiban belajar, peningkatan mutu pendidikan. Karena itu guru mutlak perlu mengetahui kebijaksanaan-kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan sehingga dapat melaksanakan ketentuan-ketentuan yang merupakan kebijaksanaan tersebut. Untuk menjaga agar guru Indonesia tetap melaksanakan ketentuan-ketentuan yang merupakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan,Kode Etik Guru Indonesia mengatur hal tersebut.

  1. Etika Terhadap Organisasi Profesi

Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI sebagai sarana perjuangan dan pengabdian. Dasar ini menunjukkan kepada kita betapa pentingnya peran organisasi profesi sebagai wadah dan sranan pengabdian. Dalam dasar keenam dari Kode Etik ini dengan gamblang juga dituliskan bahwa Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan, dan meningkatkan mutu dan martabat profesinya. Dasar ini sangat tegas mewajibkan kepada seluruh anggota profesi guru untuk selalu meningkatkan mutu dan martabat profesi guru itu sendiri.

  1. Etika terhadap teman sejawat

Dalam ayat 7 Kode Etik Guru disebutkan bahwa Guru memelihara hubungan seprofesi, semangat kekeluargaan, dan kesetiakawanan sosial” Ini berarti bahwa :

1.Guru hendaknya menciptakan dan memelihara hubungan sesama guru dan lingkungan kerjanya

2.Guru hendaknya menciptakan dan memelihara semangat kekeluargaan dan kesetiakawanan sosial di dalam dan di luar lingkungan kerjanya.

Dalam hal ini Kode Etik Guru menunjukkan kepada kita betapa pentingnya hubungan yang harmonis perlu diciptakan dengan mewujudkan perasaan bersaudara yang mendalam antara sesama anggota profesi.

  1. Etika Terhadap Anak Didik

Dalam Kode Etik Guru Indonesia dengan jelas dituliskan bahwa guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia seutuhnya yang berjiwa pancasila. Dalam membimbing anak didiknya, Ki Hajar Dewantara mengemukakan tiga kalimat padat yang terkenal yaitu ing ngarso sung tulodo, Ing madyo mangun karso, dan Tut wuri handayani. Dari kalimat tersebut, etika guru terhadap peserta didik tercermin. Kalimat-kalimat tersebut mempunyai makna :

1.Guru hendaknya memberi contoh yang baik untuk anak didiknya

2.Guru harus dapat mempengaruhi dan mengendalikan anak didiknya. Dalam hal ini, prilaku dan pribadi guru akan menjadi instrumen ampuh untuk mengubah prilaku peserta didik.

3.Hendaknya guru menghargai potensi yang ada dalam keberagaman siswa

  1. Etika Guru Profesional TerhadapTempat Kerja

Sudah diketahui bersama bahwa suasana yang baik di tempat kerja akan meningkatkan produktivitas. Dalam UU No. 20/2003 pasal 1 bahwa pemerintah berkewajiban menyiapkan lingkungan dan fasilitas sekolah yang memadai secara merata dan bermutudi seluruh jenjang pendidikan. Jika ini terpenuhi, guru yang profesional harus mampu memanfaatkan fasilitas yang ada dalam rangka terwujudnya manusia seutuhnya sesuai dengan Visi Pendidikan Nasional.

  1. Etika Terhadap Pemimpin

Sebagai salah seorang anggota organisasi, baik organisasi guru maupun organisasi yang lebih besar (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan) guru akan selalu berada dalam bimbingan dan pengawasan pihak atasan. Oleh sebab itu, dapat kita simpulkan bahwa sikap seorang guru terhadap pemimpin harus positif, dalam pengertian harus bekerja sama dalam menyukseskan program yang telah disepakati, baik di sekolah maupun di luar sekolah.

 

1.2.3    Kode Etik Guru Indonesia

Guru harus menyadari bahwa jabatan guru adalah suatu profesi yang terhormat, terlindungi, bermartabat, dan mulia. Karena itu mereka harus menjunjung tinggi etika profesi. Mereka mengabdikan diri dan berbakti untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia yang beriman dan berakhlak mulia serta menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil, makmur dan beradab.

Guru Indonesia selalu tampil secara profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Mereka memiliki kehandalan yang tinggi sebagai sumber daya utama untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

Penyandang profesi guru adalah insan yang layak ditiru dalam kehidupan masyarakat, berbangsa, dan bernegara, khususnya oleh peserta didik. Untuk itu pihak yang berkepentingan selayaknya tidak mengabaikan guru dan profesinya.

Dalam melaksanakan tugas profesinya, guru Indonesia menyadari sepenuhnya bahwa perlu ditetapkan Kode Etik Guru Indonesia (KEGI). Kode Etik Guru diIndonesia (KEGI) dapat dirumuskan sebagai himpunan nilai-nilai dan norma-norma profesi guru yang tersusun dengan baik, sistematik dalam suatu sistem yang utuh. KEGI yang tercermin dalam tindakan nyata itulah yang disebut Etika Profesi atau menjalankan profesi secara beretika.

Di Indonesia guru dan organisasi profesi guru bertanggung jawab atas pelaksanaan KEGI. Kode Etik harus mengintegral pada perilaku guru. Di samping itu, guru dan organisasi guru berkewajiban mensosialisasikan Kode Etik dimaksud kepada rekan sejawat, penyelenggara pendidikan, masyarakat, dan pemerintah. Bagi guru, Kode Etik tidak boleh dilanggar, baik sengaja maupun tidak.

  1. Fungsi Kode Etik Guru Indonesia

Kode Etik Guru Indonesia berfungsi sebagai landasan moral dan pedoman tingkah laku setiap guru warga PGRI dalam menunaikan tugas pengabdiannya sebagai guru, baik di dalam maupun di luar sekolah serta dalam pergaulan hidup sehari-hari di masyarakat. Secara umum fungsi kode etik guru Indonesia adalah :

  1. Guru memiliki pedoman dan arah yang jelas dalam melaksanakan tugasnya, sehingga terhindar dari penyimpangan profesi
  2. Guru bertanggung jawab atas profesinya
  3. Profesi guru terhindar dari perpecahan dan pertentangan internal
  4. Guru dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan
  5. Profesi ini membantu memecahkan masalah dan mengembangkan diri
  6. Profesi ini terhindar dari campur tangan profesi lain dan pemerintah

Dengan demikian, Kode Etik Guru Indonesia merupakan alat yang amat penting untuk pembentukan sikap profesional para anggota profesi keguruan. Seperti halnya profesi lain, Kode Etik Guru Indonesia ditetapkan dalam suatu kongres yang dihadiri oleh seluruh utusan. Cabang dan Pengurus Daerah PGRI dari seluruh penjuru tanah air, pertama dalam Kongres ke XIII di Jakarta tahun 1973, dan kemudian disempurnakan dalam Kongres PGRI ke XVI tahun 1989 juga di Jakarta. Adapun teks Kode Etik Guru Indonesia yang telah disempurnakan tersebut adalah sebagai berikut:

 

1.3       KODE ETIK GURU INDONESIA

Guru Indonesia menyadari, bahwa pendidikan adalah bidang pengabdian terhadap Tuhan Yang Maha Esa,Bangsa, dan negara,serta kemanusiaan pada umumnya. Guru Indonesia yang berjiwa Pancasila dan setia pada Undang-undang Dasar 1945, turut bertanggungjawab atas terwujdunya cita-cita Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945. Oleh sebab itu, Guru Indonesia terpanggil untuk menunaikan karyanya dengan mendominasi dasar -dasar sebagai berikut:

  1. Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang berjiwa Pancasila.
  2. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran profesional.
  3. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan melakukan bimbingan danpembinaan.
  4. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya proses belajar-mengajar.
  5. Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat di sekitarnya untuk membina peran serta dan rasa tanggungjawab bersama terhadap pendidikan.
  6. Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu dan martabat profesinya.
  7. Guru memelihara hubungan seprofesi, semangat kekeluargaan, dan kesetiakawanan sosial.
  8. Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI sebagai sarana perjuangan dan pengabdian.
  9. Guru melaksanakan segala kebijakan Pemerintah dalam bidang pendidikan.

(Sumber: Kongres Guru ke XVI, 1989 di Jakarta).

 

  1. Penetapan Kode Etik

Kode etik hanya dapat ditetapkan oleh suatu organisasi profesi yang berlaku dan mengikat para anggotanya, lazimnya dilakukan dalam suatu kongres organisasi profesi. Dengan demikian, penetapan kode etik tidak boleh dilakukan secara perorangan, tetapi harus dilakukan oleh organisasi, sehingga orang-orang yang tidak menjadi anggota profesi, tidak dapat dikenankan

Kode etik hanya akan mempunyai pengaruh yang kuat dalam menegakkan disiplin ditangan profesi tersebut, jika semua orang yang menjalankan profesi tersebut bergabung dalam profesi yang bersangkutan. Jika setiap orang yang menjalan kan suatu profesi secara otomatis bergabung dalam suatu organisasi, maka ada jaminan bahwa profesi tersebut dapat dijalankan secara murni dan baik, karena setiap anggota profesi yang melakukan pelanggaran serius terhadap kode etik dapat dikenakan sanksi.

  1. Sanksi Pelanggaran Kode Etik

Dalam setiap penetapan aturan atau tata tertib, maka tidak lepas dengan yang namanya sanksi bagi para pelanggar peraturan atau tata tertib tersebut. Begitu juga dalam penetapan kode etik sebuah profesi, maka juga ada sanksi-sanksi yang bagi anggota yang melanggar kode etik tersebut. Menurut Mulyana (2007:46) menjelaskan bahwa sanksi pelanggaran kode etik tersebut adalah sebagai berikut :

1.Sanksi moral, berupa celaan dari rekan-rekannya, karena pada umumnya kode etik merupakan landasan moral, pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan.

2.Sanksi yang dikeluarkan dari organisasi, merupakan sanksi yang dianggap terberat. Negara sering kali mencampuri urusan profesi, sehingga hal-hal yang semula hanya merupakan kode etik suatu profesi tertentu dapat meningkat menjadi peraturan hukum atau undang-undang. Dengan demikian, maka aturan yang mulanya sebagai landasan moral dan pedoman tingkah laku meningkat menjadi aturan yang memberikan sanksi -sanksi yang sifatnya memaksa, baik berupa aksi perdata maupun pidana. Sebagai contoh dalam hal ini jika seseorang anggota profesi bersaing secara tidak jujur atau curang dengan sesama anggota profesinya, dan jika dianggap kecurangan itu serius, maka dituntut di muka pengadilan. Barang siapa melanggar kode etik, akan mendapat cela dari rekan-rekannya, sedangkan sanksi yang dianggap terberat adalah pelanggar dikeluarkan dari organisasi profesi

 

 

 

 

 

 

1.4       Kesimpulan

  1. Secara umum etika dapat diartikan sebagai suatu disiplin filosofis yang sangat diperlukan dalam interaksi sesama manusia dalam memilih dan memutuskan pola-pola perilaku yang sebaik-baiknya berdasarkan timbangan moral-moral yang berlaku.
  2. Suatu jabatan atau pekerjaan yang biasanya memerlukan persiapan yang relatif lama dan khusus pada tingkat pendidikan tinggi yang pelaksanaannya diatur oleh kode etik tersendiri, dan menuntut tingkat kearifan atau kesadaran serta pertimbangan pribadi yang tinggi
  3. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,melatih, menilai, dan mengevalusi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

Sasaran Sikap Profesi Keguruan :

  1. Etika Terhadap peraturan perundang-undangan
  2. Etika Terhadap Organisasi Profesi
  3. Etika Terhadap Teman Sejawat
  4. Etika Terhadap Anak Didik
  5. Etika Terhadap Pemimpin
  6. Etika Guru Profesional Terhadap Tempat Kerja
  7. Kode Etik Guru diIndonesia (KEGI) dapat dirumuskan sebagai himpunan nilai-nilai dan norma-norma profesi guru yang tersusun dengan baik, sistematik dalam suatu sistem yang utuh. KEGI yang tercermin dalam tindakan nyata itulah yang disebut Etika Profesi atau menjalankan profesi secara beretika.

 

Sumber dari :

  1. uny.ac.id/…./ETIKA%20PROFESI%20KEGURUAN%20baru.ppt

 

  1. https://sugiatibuahati.wordpress.com/2015/01/29/etika-dalam-profesi-guru-3/

 

  1. http://profdikguru.blogspot.co.id/2015/05/esensi-kode-etik-guru-dan-etika-

STANDAR TEKNIK DAN STANDAR MANAJEMEN

1.1 STANDAR TEKNIK
1.1.1 Pengertian Standar Teknik
Standard Teknik adalah serangkaian eksplisit persyaratan yang harus dipenuhi oleh bahan, produk, atau layanan. Jika bahan, produk atau jasa gagal memenuhi satu atau lebih dari spesifikasi yang berlaku, mungkin akan disebut sebagai berada di luar spesifikasi. Sebuah standard teknik dapat dikembangkan secara pribadi, misalnya oleh suatu perusahaan, badan pengawas, militer, dll: ini biasanya di bawah payung suatu sistem manajemen mutu.
Mereka juga dapat dikembangkan dengan standar organisasi yang sering memiliki lebih beragam input dan biasanya mengembangkan sukarela standar : ini bisa menjadi wajib jika diadopsi oleh suatu pemerintahan, kontrak bisnis, dll.
Istilah standard teknik yang digunakan sehubungan dengan lembar data (atau lembar spec). Sebuah lembar data biasanya digunakan untuk komunikasi teknis untuk menggambarkan karakteristik teknis dari suatu item atau produk. Hal ini dapat diterbitkan oleh produsen untuk membantu orang memilih produk atau untuk membantu menggunakan produk.

1.1.2 Penggunaan Standard Teknik
Dalam rekayasa, manufaktur, dan bisnis, sangat penting bagi pemasok, pembeli, dan pengguna bahan, produk, atau layanan untuk memahami dan menyetujui semua persyaratan. Standard teknik adalah jenis sebuah standar yang sering dirujuk oleh suatu kontrak atau dokumen pengadaan. Ini menyediakan rincian yang diperlukan tentang persyaratan khusus. Standard teknik dapat ditulis oleh instansi pemerintah, organisasi standar (ASTM, ISO, CEN, dll), asosiasi perdagangan, perusahaan, dan lain-lain.
Sebuah standard teknik produk tidak harus membuktikan suatu produk benar. Item mungkin diverifikasi untuk mematuhi standard teknik atau dicap dengan nomor standard teknik: ini tidak, dengan sendirinya, menunjukkan bahwa item tersebut adalah cocok untuk penggunaan tertentu. Orang-orang yang menggunakan item (insinyur, serikat buruh, dll) atau menetapkan (item bangunan kode, pemerintah, industri, dll) memiliki tanggung jawab untuk mempertimbangkan pilihan standard teknik yang tersedia, tentukan yang benar, menegakkan kepatuhan, dan menggunakan item dengan benar.
Dalam kemampuan proses pertimbangan sebuah standard teknik yang baik, dengan sendirinya, tidak selalu berarti bahwa semua produk yang dijual dengan standard teknik yang benar-benar memenuhi target yang terdaftar dan toleransi. Realisasi produksi dari berbagai bahan, produk, atau layanan yang melekat dengan melibatkan variasi output. Dengan distribusi normal, proses produksi dapat meluas melewati plus dan minus tiga standar deviasi dari rata-rata proses. Kemampuan proses bahan dan produk harus kompatibel dengan toleransi teknik tertentu. Adanya proses kontrol dan sistem manajemen mutu efektif, seperti Total Quality Management, kebutuhan untuk menjaga produksi aktual dalam toleransi yang diinginkan.

1.1.3 Macam Macam Standar Teknik
a. ASME (American Society of Mechanical Engineers)
ASME, didirikan sebagai American Society of Mechanical Engineers, adalah asosiasi profesional yang, dalam kata-kata sendiri, “mempromosikan seni, ilmu pengetahuan, dan praktik rekayasa multidisiplin ilmu dan sekutu di seluruh dunia.”Ia menyelesaikan promosi melalui “terus, kode pendidikan, pelatihan dan pengembangan profesional dan standar, penelitian, konferensi dan publikasi, hubungan dengan pemerintah, dan bentuk lain dari jangkauan.” ASME demikian masyarakat teknik, organisasi standar, penelitian dan pengembangan organisasi, sebuah organisasi lobi, penyedia pelatihan dan pendidikan, dan organisasi nirlaba. Didirikan sebagai masyarakat rekayasa berfokus pada teknik mesin di Amerika Utara,

ASME adalah hari ini multidisiplin dan global. Visi organisasi lain adalah menjadi organisasi utama untuk mempromosikan seni, ilmu pengetahuan dan praktek teknik mesin dan multidisiplin ilmu dan sekutu bagi masyarakat yang beragam di seluruh dunia. Misinya adalah untuk mempromosikan dan meningkatkan kompetensi teknis dan profesional kesejahteraan anggotanya, dan melalui program kualitas dan kegiatan di teknik mesin, lebih memungkinkan praktisi untuk memberikan kontribusi pada kesejahteraan umat manusia. ASME memiliki lebih 120.000 anggota di lebih dari 150 negara di seluruh dunia.

ASME didirikan pada 1880 oleh Alexander Lyman Holley, Henry Rossiter Worthington, John Edison Sweet and Matthias N. Forney dalam menanggapi berbagai kegagalan uap boiler tekanan pembuluh.
Organisasi ini dikenal untuk menetapkan kode dan standar untuk perangkat mekanis. ASME melakukan salah satu operasi terbesar di dunia penerbitan teknis melalui nya ASME Press, menyelenggarakan konferensi teknis banyak dan ratusan kursus pengembangan profesional setiap tahun, dan mensponsori penjangkauan banyak dan program pendidikan.

Nilai-nilai inti meliputi:
Merangkul integritas dan perilaku etisMerangkul keragaman dan menghormati martabat dan budaya dari semua orangMemelihara dan menghargai lingkungan dan sumber daya alam kita dan buatan manusiaMemfasilitasi pengembangan, penyebaran dan penerapan pengetahuan teknikMempromosikan manfaat dari pendidikan berkelanjutan dan pendidikan teknikMenghormati dan dokumen sejarah rekayasa sementara terus merangkul perubahanMeningkatkan kontribusi teknis dan sosial dari insinyur.

b. ANSI (the American National Standards Institute)
American National Standards Institute (ANSI) adalah sebuah lembaga nirlaba swasta yang mengawasi pengembangan standar konsensus sukarela untuk produk, jasa, proses, sistem, dan personil di Amerika Serikat. Lembaga tersebut mengawasi pembuatan, diberlakukannya, dan penggunaan ribuan norma dan pedoman yang secara langsung berdampak bisnis di hampir setiap sektor.
Lembaga tersebut juga mengkoordinasikan standar Amerika Serikat dengan standar internasional sehingga produk-produk Amerika Serikat dapat digunakan di seluruh dunia. Lembaga tersebut memberi akreditasi untuk standar yang yang dikembangkan oleh perwakilan dari lembaga pengembang standar, instansi pemerintah, kelompok konsumen, perusahaan, dan lain-lain. Standar tersebut memastikan agar karakteristik dan kinerja produk yang konsisten sehingga masyarakat menggunakan definisi dan istilah yang sama, dan produk diuji dengan cara yang sama. ANSI juga memberi akreditasi bagi organisasi yang melaksanakan sertifikasi produk atau personel sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam standar internasional.

American National Standards Institute didirikan pada tanggal 19 Oktober 1918 dengan misi untuk meningkatkan daya saing global bagi bisnis dan kualitas hidup Amerika Serikat dengan mempromosikan serta memfasilitasi standar konsensus sukarela dan sistem penilaian kesesuaian.

c. ASTM (American Standard Testing and Material)
ASTM Internasional merupakan organisasiinternasional sukarela yang mengembangkan standardisasi teknik untuk material, produk, sistem dan jasa. ASTM Internasional yang berpusat di Amerika Serikat. ASTM merupakan singkatan dari American Society for Testing and Material, dibentuk pertama kali pada tahun 1898 oleh sekelompokinsinyur dan ilmuwan untuk mengatasi bahan baku besi pada rel kereta api yang selalu bermasalah. Sekarang ini, ASTM mempunyai lebih dari 12.000 buah standar. Standar ASTM banyak digunakan pada negara-negara maju maupun berkembang dalam penelitian akademisi maupun industri.

Standar yang dihasilkan oleh ASTM International jatuh ke dalam enam kategori :
Standar Spesifikasi, yang mendefinisikan persyaratan yang harus dipenuhi oleh subjek standar.Metode Uji Standar , yang mendefinisikan cara tes dilakukan dan ketepatan hasil. Hasil tes dapat digunakan untuk menilai kepatuhan dengan standar Spesifikasi.Praktek Standard, yang mendefinisikan urutan operasi yang, tidak seperti Metode Uji Standar, tidak menghasilkan hasil.Standar Panduan, yang menyediakan sebuah koleksi terorganisir dari informasi atau serangkaian pilihan yang tidak merekomendasikan aksi tertentu.Klasifikasi Baku , yang menyediakan pengaturan atau pembagian bahan, produk, sistem, atau layanan ke dalam kelompok berdasarkan karakteristik yang sama seperti asal, komposisi, sifat, atau penggunaan.Standar Terminologi, yang menyediakan definisi istilah yang digunakan dalam standar lain yang disepakati.

d. TEMA (The Tubular Exchanger Manufacturers Association)
The Tubular Exchanger Manufacturers Association, Inc (TEMA) adalah asosiasi perdagangan dari produsen terkemuka shell dan penukar panas tabung, yang telah merintis penelitian dan pengembangan penukar panas selama lebih dari enam puluh tahun. Standar TEMA dan perangkat lunak telah mencapai penerimaan di seluruh dunia sebagai otoritas pada desain shell dan tube penukar panas mekanik.
TEMA adalah organisasi progresif dengan mata ke masa depan. Anggota pasar sadar dan secara aktif terlibat, pertemuan beberapa kali setahun untuk mendiskusikan tren terkini dalam desain dan manufaktur. Organisasi internal meliputi berbagai subdivisi berkomitmen untuk memecahkan masalah teknis dan meningkatkan kinerja peralatan. Upaya teknis koperasi menciptakan jaringan yang luas untuk pemecahan masalah, menambah nilai dari desain untuk fabrikasi.
Apakah memiliki penukar panas yang dirancang, dibuat atau diperbaiki, Anda dapat mengandalkan pada anggota TEMA untuk memberikan desain, terbaru efisien dan solusi manufaktur. TEMA adalah cara berpikir – anggota tidak hanya meneliti teknologi terbaru, mereka menciptakan itu. Selama lebih dari setengah abad tujuan utama kami adalah untuk terus mencari inovasi pendekatan untuk aplikasi penukar panas. Akibatnya, anggota TEMA memiliki kemampuan yang unik untuk memahami dan mengantisipasi kebutuhan teknis dan praktis pasar saat ini.

e. API (American Petroleum Institute)
API atau American Petroleum Institute adalah suatu “Main US trade association ” untuk Industry Oil and Gas yang mewakili sekitar 400 Perusahaan yang tersebar di Production, Refinement and Distribution, serta industry lainnya, kadang juga disebut sebagai AOI atau American Oil Industry. Sejak tahun 1924, API sudah membuat standard untuk keperluan Industry Minyak dan Gas Alam dunia.
Fungsi utama asosiasi atas nama industri termasuk advokasi dan negosiasi dengan lembaga-lembaga pemerintah, hukum, dan peraturan; penelitian dampak ekonomi, toksikologi, dan lingkungan; pembentukan dan sertifikasi standar industri; dan penjangkauan pendidikan API baik dana dan. melakukan penelitian yang berkaitan dengan banyak aspek dari industri minyak bumi The CEO saat ini adalah Jack Gerard.
PI mendistribusikan lebih dari 200.000 eksemplar publikasi setiap tahun. Publikasi, standar teknis, dan produk elektronik dan online yang dirancang, menurut API sendiri, untuk membantu pengguna meningkatkan efisiensi dan efektivitas biaya operasi mereka, sesuai dengan persyaratan legislatif dan peraturan, dan menjaga kesehatan, menjamin keamanan, dan melindungi lingkungan hidup. Setiap publikasi diawasi oleh komite profesional industri, sebagian besar insinyur perusahaan anggota.

Saat ini API memantain sekitar 550 Standard yang meliputi seluruh aspek didalam Industry Minyak dan Gas Alam. API juga ikut terlibat secara aktif didalam pembuatan dan pengembangan ISO atau International Standard Organization yang juga sesuai untuk digunakan di dunia industry secara umum. Setiap tahunnya lebih dari 100,000 publications disebar keseluruh penjuru dunia oleh API.

f. JIS (JAPANESE INDUSTRIAL STANDARD)
Standar Industri Jepang (JIS) menentukan standar yang digunakan untuk kegiatan industri di Jepang. Proses standarisasi dikoordinasikan oleh Jepang Komite Standar Industri dan dipublikasikan melalui Asosiasi Standar Jepang.
Di era Meiji, perusahaan swasta bertanggung jawab untuk membuat standar meskipun pemerintah Jepang tidak memiliki standar dan dokumen spesifikasiuntuk tujuan pengadaan untuk artikel tertentu, seperti amunisi. Ini diringkas untuk membentuk standar resmi (JES lama) pada tahun 1921.Selama Perang Dunia II, standar disederhanakan didirikan untuk meningkatkan produksi materiil.
Organisasi Jepang ini Standards Association didirikan setelah kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II pada 1945. Para Industri Jepang Komite Standar peraturan yang diundangkan pada tahun 1946, standar Jepang (JES baru) dibentuk. Hukum Standardisasi Industri disahkan pada 1949, yang membentuk landasan hukum bagi Standar hadir Industri Jepang (JIS). Hukum Standardisasi Industri direvisi pada tahun 2004 dan “JIS tanda” (produk sistem sertifikasi) diubah sejak 1 Oktober 2005, baru JIS tanda telah diterapkan pada sertifikasi ulang. Penggunaan tanda tua diizinkan selama masa transisi tiga tahun (sampai 30 September 2008), dan setiap produsen mendapatkansertifikasi baru atau memperbaharui bawah persetujuan otoritas telah mampu untuk menggunakan merek JIS baru. Oleh karena itu semua JIS-bersertifikat produk Jepang telah memiliki JIS tanda baru sejak 1 Oktober 2008.

g. DIN (Deutsches Institut für Normung )
Deutsches Institut für Normung ( DIN , dalam bahasa Inggris, the German Institute for Standardization ) adalah organisasi nasional Jerman untuk standardisasi dan anggota ISO negara itu . DIN adalah Asosiasi Jerman yang sudah Terdaftar dan berkantor pusat di Berlin . Saat ini ada sekitar tiga puluh ribu Standar DIN , meliputi hampir setiap bidang teknologi .
DIN Didirikan pada tahun 1917 sebagai Normenausschuß der Deutschen Industrie ( NADI , ” Komite Standardisasi Industri Jerman ” ) , NADI ini berganti nama Deutscher Normenausschuß ( DNA , ” Komite Standarisasi German ” ) pada tahun 1926 untuk mencerminkan bahwa organisasi sekarang berurusan dengan isu-isu standardisasi di banyak bidang ; yaitu , tidak hanya untuk produk industri . Pada tahun 1975 itu diubah namanya lagi untuk Deutsches Institut für Normung , atau ‘ DIN ‘ dan diakui oleh pemerintah Jerman sebagai badan nasional standar resmi , yang mewakili kepentingan Jerman di tingkat internasional dan Eropa.
Akronim , ‘ DIN , ‘ sering salah diperluas sebagai Deutsche Industrienorm ( ” Standar Industri Jerman ” ) . Hal ini sebagian besar disebabkan oleh asal bersejarah DIN sebagai ” NADI ” . NADI memang diterbitkan standar mereka sebagai DI – Norm ( Deutsche Industrienorm ) . Sebagai contoh, standar pertama kali diterbitkan adalah ‘ DI – Norm 1 ‘ (tentang pin peruncing ) pada tahun 1918. Banyak orang masih mengasosiasikan DIN keliru dengan yang lama DI – Norm konvensi penamaan. Salah satu yang paling awal , dan mungkin yang paling terkenal , adalah DIN 476 – standar yang memperkenalkan ukuran kertas A -series tahun 1922 – yang diadopsi pada tahun 1975 sebagai Standar Internasional ISO 216. Contoh umum dalam teknologi modern termasuk DIN dan mini – DIN konektor . Penunjukan standar DIN menunjukkan asal-usulnya ( # menunjukkan angka ) :
DIN # digunakan untuk standar Jerman dengan signifikansi terutama domestik atau dirancang sebagai langkah pertama menuju status internasional .E DIN # adalah rancangan standar dan DIN V # adalah standar awal .DIN EN # dipakai untuk edisi Jerman standar Eropa .DIN ISO # digunakan untuk edisi Jerman standar ISO .ISO DIN ID # digunakan jika standar ini juga telah -adopted sebagai standar Eropa .

Contoh standar DIN
DIN 476 : ukuran kertas internasional (sekarang ISO 216 atau DIN EN ISO 216 )DIN 946 : Penentuan koefisien gesekan rakitan baut / mur dalam kondisi tertentu .DIN 1451 : jenis huruf yang digunakan oleh kereta api Jerman dan pada rambu lalu lintasDIN 4512 : Definisi kecepatan film , sekarang digantikan oleh ISO 5800 : 1987 , ISO 6 : 1993 dan ISO 2240 : . 2003DIN 31635 : transliterasi dari bahasa ArabDIN 72552 : nomor terminal listrik di mobil

h. BSI
BSI Standar adalah Inggris Badan Standar Nasional (NSB) dan merupakan pertama di dunia. Ia mewakili kepentingan Inggris ekonomi dan sosial di semua organisasi standar Eropa dan internasional dan melalui pengembangan solusi informasi bisnis untuk organisasi Inggris dari semua ukuran dan sektor. BSI Standar bekerja dengan industri manufaktur dan jasa, bisnis, pemerintah dan konsumen untuk memfasilitasi produksi standar Inggris, Eropa dan internasional.Bagian dari BSI Group, BSI Standar memiliki hubungan kerja yang erat dengan pemerintah Inggris, terutama melalui Departemen Inggris untuk Bisnis, Inovasi dan Keterampilan (BIS).BSI Standar adalah nirlaba mendistribusikan organisasi, yang berarti bahwa setiap keuntungan yang diinvestasikan kembali ke dalam layanan yang disediakan

i. SNI (Standar Nasional Indoesia)
Salah satu contoh standart teknik adalah SNI ( Standart Nasional Indonesia ). SNI adalah satu – satunya standart yang berlaku secara nasional di Indonesia, dimana semua produk atau tata tertib pekerjaan harus memenuhi standart SNI ini. Agar SNI memperoleh keberterimaan yang luas antara para stakeholder, maka SNI dirumuskan dengan memenuhi WTO Code of good practice, yaitu:
Openess :Terbuka agar semua stakeholder dapat berpartisipasi dalam pengembangan SNI;Transparency:agar stakeholder yang berkepentingan dapat mengikuti perkembangan SNI dari tahap pemrograman dan perumusan sampai ke tahap penetapannya.Consensus and impartiality :agar semua stakeholder dapat menyalurkan kepentingannya dan diperlakukan secara adil;Effectiveness and relevance:memfasilitasi perdagangan karena memperhatikan kebutuhan pasar dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;Coherence:Koheren dengan pengembangan standar internasional agar perkembangan pasar negara kita tidak terisolasi dari perkembangan pasar global dan memperlancar perdagangan internasional.Development dimension (berdimensi pembangunan):agar memperhatikan kepentingan publik dan kepentingan nasional dalam meningkatkan daya saing perekonomian nasional.

SNI dirumuskan oleh Panitia Teknis dan ditetapkan oleh BSN yaitu untuk membina, mengembangkan serta mengkoordinasikan kegiatan di bidang standardisasi secara nasional menjadi tanggung jawab Badan Standardisasi Nasional (BSN).

Contoh Standart Nasional Indonesia yang telah diterapkan di Indonesia salah satunya adalah tentang penggunaan Informasi dan Dokumentasi – Internasional Standard Serial Number (ISSN). SNI ini merupakan adopsi identic dari ISO 3297:2007, ini dirumuskan oleh Panitia Teknis 01-03, Informasi dan Dokumentasi, dan telah dibahas dirapat konsensus pada 21 November 2007 di Jakarta. Rapat dihadiri oleh wakil dari produsen, kelompok pakar, himpunan profesi, dan instansi terkait lainnya.
Kebutuhan kode pengenal ringkas dan unik sudah menjadi kebutuhan bagi semua pihak, pertukaran informasi yang baik diantara perpustakaan, produsen abstrak, dan pengguna data, maupun diantara pemasok, distributor dan perantara lainnya menyebabkan terciptanya kode standart. Standart nasional ini menjelaskan dan memasyarakatkan penggunaan kode stansart (ISSN) sebagai identifikasi unik untuk terbitan berseri dan sumber daya berlanjut lainnya.
ISSN adalah nomor denan 8 digit, termasuk digit cek, dan diketahui oleh ISSN yang diberikan kepada sumberdaya berlanjut oleh jaringan ISSN.

Susunan ISSN :
ISSN terdiri atas delapan digit berupa angka 0 sampai 9, kecuali digit terakhir (posisi paling kanan) yang dapat juga berupa huruf besar X. digit terakhir dapat menjadi digit cek.Digit cek dihitung berdasarkan modulus 11 dengan bobot 8 sampai 2 dan X harus digunakan sebagai digit cek bila digit cek adalah 10.ISSN harus didahului dengan singkatan ISSN dan satu spasi, serta ditampilkan dalam dua kelompok yang masing – masing terdiri atas empat digit yang dipisahkan oleh tanda hugung. Contoh : ISSN 0251 – 1479.

Pemberian ISSN
ISSN hanya diberikan oleh pusat dalam jaringan ISSN. Jaringan ISSN adalah lembaga kolektifyang terdiri atas Pusat Internasional ISSN serta pusat nasional dan regional yang menjalankan administrasi pemberian ISSN.Metadata untuk sumber daya berlanjut yang mendapatkan ISSN harus dikumpulkan dan diserahkan pada waktu yang ditentukan oleh Pusat Internasional ISSN ke Register ISSN oleh pusat dalam jaringan ISSN yang mendaftar sumber daya berlanjut.Untuk setiap sumber daya berlanjut dalam media tertentu sebagaimana ditentukan dalam ISSN Manual hanya diberikan satu ISSN.Setiap ISSN terkait selamanya dengan judul kunci yang ditetapkan oleh jaringan ISSN pada saat pendaftaran.Bila suatu sumber daya berlanjut diterbitkan dalam media yang berbeda dengan judul yang sama atau berbeda, ISSN dan judul kunci yang berlainan harus diberikan untuk setiap edisi.Bila sumber daya berlanjut mengalami perubahan berarti dalam judul atau perubahan besar lain seperti yang disebut dalam ISSN Manual, ISSN baru harus diberikan dan judul kunci baru harus dibuat.ISSN yang telah diberikan untuk sumber daya berlanjut tidak dapat diubah, diganti atau digunakan lagi untuk terbitan lain.Judul kunci ditetapkan atau disahkan oleh pusat ISSN yang bertanggung jawab atas pendaftaran sumber daya berlanjut, sesuai dengan peraturan yang terdapat dalam ISSN Manual.Pemberian ISSN kepada sumber daya berlanjut tidak dapat diartikan atau dianggap sebagai bukti hokum kepemilikan hak cipta atas suatu terbitan atau isinya

2.1 STANDAR MANAJEMEN
a. Pengertian Standar Manajemen Mutu
Standar manajemen adalah struktur tugas, prosedur kerja, sistem manajemen dan standar kerja dalam bidang kelembagaan, usaha serta keuangan. Namun pengertian standar manajemen akan lebih spesifik jika menjadi standar manajemen mutu, untuk mendukung standarisasi pada setiap mutu produk yang di hasilkan perusahan maka hadirlah Organisasi Internasional untuk Standarisasi yaitu Internasional Organization for Standardization (ISO) berperan sebagai badan penetap standar internasional yang terdiri dari wakil-wakil badan standarisasi nasional setiap negara
ISO didirikan pada 23 februari 1947, ISO menetapkan standar-standar industrial dan komersial dunia, ISO adalah jaringan institusi standar nasional dari 148 negara, pada dasarnya satu anggota pernegara, ISO bukan organisasi pemerintah ISO menempati posisi spesial diantara pemerintah dan swasta. Oleh karena itu, ISO mampu bertindak sebagai organisasi yang menjembatani dimana konsensus dapat diperoleh pada pemecahan masalah yang mempertemukan kebutuhan bisnis dan kebutuhan masyarakat.

Proses sertifikasi untuk persyaratan Standar Sistem Manajemen Mutu, misalnya ISO 9001:2000, adalah diakui sebagai suatu upaya dan cara uji dari peningkatan kinerja dan produktifitas perusahaan dan juga sebagai pembanding terhadap hasil kerja dan pencapaian keunggulan bisnis. Yang dimaksud mutu disini adalah gambaran dan karakteristik konsumen atau pelanggan dari barang atau jasa yang menunjukan kemampuannya dalam memuaskan konsumen sesuai dengan kebutuhan yang di tentukan.
Dari uraian di atas maka sangat penting sebagai mahasiswa teknik mesin untuk mengerti dan memahami standar manajemen mutu karena standar manajemen mutu sangat berperan penting terhadap kualitas produk atau output dari suatu perusahaan. Pemahaman standar manajemen mutu yang bertarap internasional juga tentunya akan berpengaruh pada pola berpikir dan cara bekerja mahasiswa di dunia industri, diharapkan mahasiswa akan memiliki kualitas yang setarap kualitas internasional tentu akan mampu bersaing dan menghasilkan output yang sangat berkualitas.

b. ISO 9000
ISO 9000 adalah kumpulan standar untuk sistem manajemen mutu (SMM). ISO 9000 yang dirumuskan oleh TC 176 ISO, yaitu organisasi internasional di bidang standardisasi. ISO 9000 pertama kali dikeluarkan pada tahun 1987 oleh International Organization for Standardization Technical Committee (ISO/TC) 176. ISO/TC inilah yang bertanggungjawab untuk standar-standar sistem manajemen mutu. ISO/TC 176 menetapkan siklus peninjauan ulang setiap lima tahun, guna menjamin bahwa standar-standar ISO 9000 akan menjadi up to date dan relevan untuk organisasi. Revisi terhadap standar ISO 9000 telah dilakukan pada tahun 1994 dan tahun 2000.
adanya satu set prosedur yang mencakup semua proses penting dalam bisnisadanya pengawasan dalam proses pembuatan untuk memastikan bahwa sistem menghasilkan produk-produk berkualitas;tersimpannya data dan arsip penting dengan baik;adanya pemeriksaan barang-barang yang telah diproduksi untuk mencari unit-unit yang rusak, dengan disertai tindakan perbaikan yang benar apabila dibutuhkan.secara teratur meninjau keefektifan tiap-tiap proses dan sistem kualitas itu sendiri.
Sebuah perusahaan atau organisasi yang telah diaudit dan disertifikasi sebagai perusahaan yang memenuhi syarat-syarat dalam ISO 9001 berhak mencantumkan label “ISO 9001 Certified” atau “ISO 9001 Registered”.
Sertifikasi terhadap salah satu ISO 9000 standar tidak menjamin kualitas dari barang dan jasa yang dihasilkan. Sertifikasi hanya menyatakan bahwa bisnis proses yang berkualitas dan konsisten dilaksanakan di perusahaan atau organisasi tersebut. Walaupan standar-standar ini pada mulanya untuk pabrik-pabrik, saat ini mereka telah diaplikasikan ke berbagai perusahaan dan organisasi, termasuk perguruan tinggi dan universitas.

Kumpulan Standar ISO 9000
ISO 9000 mencakup standar-standar di bawah ini:
ISO 9000 – Quality Management Systems – Fundamentals and Vocabulary: mencakup dasar-dasar sistem manajemen kualitas dan spesifikasi terminologidari Sistem Manajemen Mutu (SMM).ISO 9001 – Quality Management Systems – Requirements: ditujukan untuk digunakan di organisasi manapun yang merancang, membangun, memproduksi, memasang dan/atau melayani produk apapun atau memberikan bentuk jasa apapun. Standar ini memberikan daftar persyaratan yang harus dipenuhi oleh sebuah organisasi apabila mereka hendak memperoleh kepuasanpelanggan sebagai hasil dari barang dan jasa yang secara konsisten memenuhi permintaan pelanggan tersebut. Implementasi standar ini adalah satu-satunya yang bisa diberikan sertifikasi oleh pihak ketiga.ISO 9004 – Quality Management Systems – Guidelines for Performance Improvements: mencakup perihal perbaikan sistem yang terus-menerus. Bagian ini memberikan masukan tentang apa yang bisa dilakukan untuk mengembangkan sistem yang telah terbentuk lama. Standar ini tidaklah ditujukan sebagai panduan untuk implementasi, hanya memberikan masukan saja.

Masih banyak lagi standar yang termasuk dalam kumpulan ISO 9000, dimana banyak juga diantaranya yang tidak menyebutkan nomor “ISO 9000” seperti di atas. Beberapa standar dalam area ISO 10000 masih dianggap sebagai bagian dari kumpulan ISO 9000. Sebagai contoh ISO 10007:1995 yang mendiskusikan Manajemen Konfigurasi dimana di kebanyakan organisasi adalah salah satu elemen dari suatu sistem manajemen.

ISO mencatat “Perhatian terhadap sertifikasi sering kali menutupi fakta bahwa terdapat banyak sekali bagian dalam kumpulan standar ISO 9000 . Suatu organisasi akan meraup keuntungan penuh ketika standar-standar baru diintegrasikan dengan standar-standar yang lain sehingga seluruh bagian ISO 9000 dapat diimplementasikan”. Sebagai catatan, ISO 9001, ISO 9002 dan ISO 9003 telah diintegrasikan menjadi ISO 9001. Kebanyakan, sebuah organisasi yang mengumumkan bahwa dirinya “ISO 9000 Registered” biasanya merujuk pada ISO 9001.

c. SYSTEM MANAJEMEN PRODUKSI TQM
Total Quality MANAGEMENT (TQM) mengacu pada penekanan kualitas yang meliputi organisasi keseluruhan, mulai dari pemasok hingga pelanggan. TQM menekankan komitmen manajemen untuk mendapatkan arahan perusahaan yang ingin terus meraih keunggulan dalam semua aspek produk dan jasa penting bagi pelanggan. Ada beberapa elemen bahwa sesuatu dikatakan berkualitas, yaitu:

Kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihi harapan pelangganKualitas mencakup produk, jasa, manusia, proses, dan lingkunganKualitas merupakan kondisi yang selalu berubah (apa yang dianggap berkualitas saat ini mungkin dianggap kurang berkualitas pada saat yang lain).Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.

Manfaat Program TQM
TQM sangat bermanfaat baik bagi pelanggan, institusi, maupun bagi staf organisasi.
Manfaat TQM bagi pelanggan adalah:
Sedikit atau bahkan tidak memiliki masalah dengan produk atau pelayanan.Kepedulian terhadap pelanggan lebih baik atau pelanggan lebih diperhatikan.Kepuasan pelanggan terjamin.
Manfaat TQM bagi institusi adalah:
Terdapat perubahan kualitas produk dan pelayananStaf lebih termotivasiProduktifitas meningkatBiaya turunProduk cacat berkurangPermasalahan dapat diselesaikan dengan cepat.
Manfaat TQM bagi staf Organisasi adalah:

PemberdayaanLebih terlatih dan berkemampuanLebih dihargai dan diakui

Manfaat lain dari implementasi TQM yang mungkin dapat dirasakan oleh institusi di masa yang akan datang adalah:
Membuat institusi sebagai pemimpin (leader) dan bukan hanya sekedar pengikut (follower)Membantu terciptanya tim workMembuat institusi lebih sensitif terhadap kebutuhan pelangganMembuat institusi siap dan lebih mudah beradaptasi terhadap perubahanHubungan antara staf departemen yang berbeda lebih mudah

Tujuh konsep program TQM yang efektif yaitu perbaikan berkesinambungan, Six Sigma, pemberdayaan pekerja, benchmarking, just-in-time (JIT), konsep Taguchi, dan pengetahuan perangkat TQM

d. STANDAR MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Pengertian (Definisi) Sistem Manajemen K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) secara umum merujuk pada 2 (dua) sumber, yaitu Permenaker No 5 Tahun 1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan pada Standar OHSAS 18001:2007 Occupational Health and Safety Management Systems.
Pengertian (Definisi) Sistem Manajemen K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) menurut Permenaker No 5 Tahun 1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja ialah bagian dari sistem secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung-jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengajian dan pemeliharaan kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif. Sedangkan Pengertian (Definisi) Sistem Manajemen K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) menurut standar OHSAS 18001:2007 ialah bagian dari sebuah sistem manajemen organisasi (perusahaan) yang digunakan untuk mengembangkan dan menerapkan Kebijakan K3 dan mengelola resiko K3 organisasi (perusahaan) tersebut.
Elemen-Elemen Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja bisa beragam tergantung dari sumber (standar) dan aturan yang kita gunakan. Secara umum, Standar Sistem Manajemen Keselamatan Kerja yang sering (umum) dijadikan rujukan ialah Standar OHSAS 18001:2007, ILO-OSH:2001 dan Permenaker No 5 Tahun 1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

e. OHSAS 18000
Standar OHSAS 18000 merupakan spesifikasi dari sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja internasional untuk membantu organisasi mengendalikan resiko terhadap kesehatan dan keselamatan pekerjanya. dalam perusahaan harus memiliki standar OHSAS 18000, hal ini penting bagi keselamatan kerja di perusahaan sehingga akan menghasilkan produksi yang berjalan lancar dan berdampak baik bagi karyawan untuk mencegah atau memperkecil tingkat kecelakaan.
Apabila perusahaan tersebut bergerak di bidang industri yang memproduksi suatu barang dengan menggunakan alat-alat berat yang paling diutamakan adalah kesehatan dan keselamatan karyawan dalam bertugas, sehingga perusahaan harus memperhatikan kebutuhan fisik terhadap karyawan, seperti memberi makan kepada karyawan pada waktu jam makan & istirahat yang cukup umtuk menjaga kesehatan karyawan. begitu juga dibutuhkan keselamatan kerja dalam bertugas, oleh karena itu perusahaan membuat aturan/prosedur untuk diterapkan pada karyawannya. bagi keselamatan karyawan harus lah menggunakan pakaian yang aman atau pelindung diri menurut aturan perusahaan sehingga memperkecil tingkat kecelakan. Dengan adanya OHSAS 18000 perusahaan pun akan berjalan dengan baik karena kesehatan dan keselamatan kerja bagi karyawan sangat diperhatikan dan menguntungkan bagi perusahaan dalam meningkatkan hasil produksi, dalam hal ini berdampak positif sehingga saling menguntungkan bagi perusahaan maupun karyawan.

f. STANDAR MANAJEMEN LINGKUNGAN
Standar Manajemen adalah serangkaian syarat-syarat dan sistem-sistem yang harus dipenuhi dalam mengatur permasalahan yang ada di dalam suatu bidang. Standar-standar manajemen terdiri dari ISO 14000, ISO 9000, OHSAS 18000 dan lain-lain.
ISO 14000
Standar manajemen lingkungan yang sifatnya sukarela tetapi konsumen menuntut produsen untuk melaksanakan program sertifikasi tersebut. Pelaksanaan program sertifikasi ISO 14000 dapat dikatakan sebagai tindakan proaktif dari produsen yang dapat mengangkat citra perusahaan dan memperoleh kepercayaan dari konsumen. Dengan demikian maka pelaksanaan Sistem Manajemen Lingkungan (SML) berdasarkan Standar ISO Seri 14000 bukan merupakan beban tetapi justru merupakan kebutuhan bagi produsen (Kuhre, 1996).

ISO 9000
kumpulan standar untuk sistem manajemen mutu (SMM). ISO 9000 yang dirumuskan oleh TC 176 ISO, yaitu organisasi internasional di bidang standardisasi. ISO 9000 pertama kali dikeluarkan pada tahun 1987 oleh International Organization for Standardization Technical Committee (ISO/TC) 176. ISO/TC inilah yang bertanggungjawab untuk standar-standar sistem manajemen mutu. ISO/TC 176 menetapkan siklus peninjauan ulang setiap lima tahun, guna menjamin bahwa standar-standar ISO 9000 akan menjadi up to datedan relevan untuk organisasi. Revisi terhadap standar ISO 9000 telah dilakukan pada tahun 1994 dan tahun 2000.

OHSAS 18000
Standar OHSAS 18000 merupakan spesifikasi dari system kesehatan dan keselamatan kerja Internasional untuk membantu organisasi mengendalikan resiko terhadap kesehatan dan keselamatan personilnya.

g. ISO 14000
Standar manajemen lingkungan yang sifatnya sukarela tetapi konsumen menuntut produsen untuk melaksanakan program sertifikasi tersebut. Pelaksanaan program sertifikasi ISO 14000 dapat dikatakan sebagai tindakan proaktif dari produsen yang dapat mengangkat citra perusahaan dan memperoleh kepercayaan dari konsumen. Dengan demikian maka pelaksanaan Sistem Manajemen Lingkungan (SML) berdasarkan Standar ISO Seri 14000 bukan merupakan beban tetapi justru merupakan kebutuhan bagi produsen (Kuhre, 1996).
ISO 14000 adalah standar internasional tentang sistem manejemen lingkungan (Rothery, 1995) yang sangat penting untuk di ketahui dan di laksanakan oleh seluruh sektor industri. Mengapa di katakan sangat penting? Itu sangat jelas sekali bahwa segala aktivitas di semua sektor industri keci, besar akan berpemgaruh pada lingkungan yang akan sangat berpengaruh bagi makluk hidup di sekitarnya, bukan hanya kita sebagai mausia, tetapi hewan dan tumbuhan akan juga mendapatkan dampaknya.

Dalam mengelola lingkungan maka dibutuhkan standar yang jelas, yaitu ISO 14000. Sistem ISO 14000 adalah standar sistem pengelolaan lingkungan yang dapat diterapkan pada bisnis apapun, terlepas dari ukuran, lokasi, atau pendapatan. Tujuan dari sitem ini adalah untuk mengurangi kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh bisnis dan untuk mengurangi polusi dan limbah yang dihasilkan oleh bisnis.

Manfaat dari ISO 14000 adalah :
Pengelolaan lingkungan yang lebih efektif dan efisien dalam organisasiUntuk menyediakan tools yang berguna dan bermanfaat dan fleksibel sehingga mencerminkan organisasi yang baik.Dapat mengidanfikasi, memperkirakan dan mengatasi resiko lingkungan yang mungkin timbul.Dapat menekan biaya produksi dapat mengurangi kecelakan kerja, dapat memelihara hubungan baik dengan masyarakat, pemerintah dan pihak – pihak yang peduli terhadap lingkungan.Memberi jaminan kepada konsumen mengenai komitmen pihak manajemen puncak terhadap lingkungan.Dapat meningkat citra perusahaan,meningkatkan kepercayaan konsumen dan memperbesar pangsa pasar.Menunjukan ketaatan perusahaan terhadap perundang – undangan yang berkaitan dengan lingkungan.Mempermudah memperoleh izin dan akses kredit bank.Dapat meningkatakan otivasi para pekerja.
ISO 14000 menawarkan guidance untuk memperkenalkan dan mengadopsi sistem manajemen lingkungan berdasarkan pada praktek – praktek terbaik, hampir sama di ISO 9000 pada sistem manajemen mutu yang sekarang diterapkan secara luas. ISO 14000 ada untuk membantu organisasi meminimalkan bagaimana operasi mereka berdampak negatif pada lingkungan. Sistem ini dapat diterapkan berdampingan dengan ISO 9000.

Sertifikasi ISO 14000

Agar suatu organisasi dianugerahi ISO 14000 mereka harus diaudit secara eksternal oleh badan audit yang telah terakreditasi. Badan sertifikasi harus diakreditasi oleh ANSI-ASQ, Badan Akreditasi Nasional di Amerika Serikat, atau Badan Akreditasi Nasional di Irlandia.

Memahami konsep ISO 14000
Konsep utama yang merupakan kunci untuk menjalankan ISO 14000 adalah Manajemen dan Kebijakan Kinerja Lingkungan. Manajer puncak harus menetapakan kebijakan lingkungan organisasi dan menjamin bahwa kewajiban:
Sesuai dengan sifat, skala dan dampak lingkungan kegiatan, produk atau jasa.Termasuk komitmen untuk peningkatan berkelanjutan dan pencegahan pencemaran.Termasuk komitmen untuk patuh terhadap peraturan lingkungan terikat dan persyaratan – persyaratan lain terhadap perusahaan.Memberiakan kerangka kerja untuk membuat dan menkaji tujuan dan sasaran lingkung.Didokumentasikan, diterapkan dipelihara dan dikomunikasikan kepadasemua karyawan.Tersedia kepada masyarakat.

Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/ISO_9000.
http://en.wikipedia.org/wiki/ISO_14000.
http://mfebrianadhip.blogspot.co.id/2015/01/standar-teknik.html.
http://fajarisman31.blogspot.co.id/2015/01/pengertian-standar-teknik-proses.html.
https://qolilwicaksono12.wordpress.com/2015/11/26/standar-teknik-dan-manajemen/.

Etika Profesi

Nama : Fuad Adnan

Kelas  : 4IC04

NPM   : 23412063

PENGERTIAN ETIKA PROFESI DAN PROFESIONALISME

  • Pengertian Etika

Pengertian Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika berkaitan erat dengan perkataan moral yang berarti juga dengan adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk. Etika dan moral memiliki pengertian yang hampir sama, namun dalam kegiatan sehari-hari terdapat perbedaan, yaitu moral atau moralitas untuk penilaian perbuatan yang dilakukan, sedangkan etika adalah untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku.

  • Pengertian Profesi

Profesi merupakan suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian atau keterampilan dari pelakunya. Biasanya sebutan “profesi” selalu dikaitkan dengan pekerjaan atau jabatan yang dipegang oleh seseorang, akan tetapi tidak semua pekerjaan atau jabatan dapat disebut profesi karena profesi menuntut keahlian para pemangkunya. Hal ini mengandung arti bahwa suatu pekerjaan atau jabatan yang disebut profesi tidak dapat dipegang oleh sembarang orang, akan tetapi memerlukan suatu persiapan melalui pendidikan dan pelatihan yang dikembangkan khusus untuk profesi itu.

Pekerjaan tidak sama dengan profesi. Istilah yang mudah dimengerti oleh masyarakat awam adalah sebuah profesi sudah pasti menjadi sebuah pekerjaan, namun sebuah pekerjaan belum tentu menjadi sebuah profesi. Profesi memiliki mekanisme serta aturan yang harus dipenuhi sebagai suatu ketentuan, sedangkan kebalikannya, pekerjaan tidak memiliki aturan yang rumit seperti itu. Hal inilah yang harus diluruskan di masyarakat, karena hampir semua orang menganggap bahwa pekerjaan dan profesi adalah sama.

PENGERTIAN ETIKA PROFESI MENURUT PARA AHLI YAITU :

  1. Menurut Kaiser dalam  ( Suhrawardi Lubis, 1994:6-7 )   

Etika profesi merupakan sikap hidup berupa keadilan untuk memberikan pelayanan professional terhadap masyarakat dengan penuh ketertiban dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas berupa kewajiban terhadap masyarakat.

  1. Menurut (Anang Usman, SH., MSi.)

Etika profesi adalah sebagai sikap hidup untuk memenuhi kebutuhan pelayanan profesional dari klien dengan keterlibatan dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka kewajiban masyarakat sebagai keseluruhan terhadap para anggota masyarakat yang membutuhkannya dengan disertai refleksi yang seksama,

  • Definisi Etika Profesi

Etika profesi adalah sikap etis sebagai bagian integral dari sikap hidup dalam menjalankan kehidupan sebagai pengemban profesi serta mempelajari penerapan prinsip-prinsip moral dasar atau norma-norma etis umum pada bidang-bidang khusus (profesi) kehidupan manusia. Etika profesi Berkaitan dengan bidang pekerjaan yang telah dilakukan seseorang sehingga sangatlah perlu untuk menjaga profesi dikalangan masyarakat atau terhadap konsumen (klien atau objek). Etika profesi memiliki konsep etika yang ditetapkan atau disepakati pada tatanan profesi atau lingkup kerja tertentu, contoh : pers dan jurnalistik, engineering (rekayasa), science, medis/dokter, dan sebagainya.

Prinsip dasar di dalam etika profesi :

  1. Tanggung jawab
  • Terhadap pelaksanaan pekerjaan itu dan terhadap hasilnya.
  • Terhadap dampak dari profesi itu untuk kehidupan orang lain atau masyarakat pada umumnya.
  1. Keadilan.
  2. Prinsip ini menuntut kita untuk memberikan kepada siapa saja apa yang menjadi haknya.
  3. Prinsip Kompetensi,melaksanakan pekerjaan sesuai jasa profesionalnya, kompetensi dan  ketekunan
  4. Prinsip Prilaku Profesional, berprilaku konsisten dengan reputasi profesi
  5. Prinsip Kerahasiaan, menghormati kerahasiaan informasi

 

Kode Etik Profesi

Kode etik profesi adalah sistem norma, nilai dan aturan professsional tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi professional. Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar atau salah, perbuatan apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari. Tujuan kode etik yaitu agar professional memberikan  jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabahnya. Dengan adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak professional.

Fungsi Kode Etik Profesi :
Sumaryono (1995) mengemukakan 3 alasannya yaitu :

  1. Sebagai sarana kontrol sosial
  2. 2. Sebagai pencegah campur tangan pihak lain
  3. 3. Sebagai pencegah kesalahpahaman dan konflik

Kelemahan Kode Etik Profesi :

  1. Idealisme terkandung dalam kode etik profesi tidak sejalan dengan fakta yang terjadi di sekitar para profesional, sehingga harapan sangat jauh dari kenyataan. Hal ini cukup menggelitik para profesional untuk berpaling kepada nenyataan dan menabaikan idealisme kode etik profesi. Kode etik profesi tidak lebih dari pajangan tulisan berbingkai.
  2. Kode etik profesi merupakan himpunan norma moral yang tidak dilengkapi dengan sanksi keras karena keberlakuannya semata-mata berdasarkan kesadaran profesional. Rupanya kekurangan ini memberi peluang kepada profesional yang lemah iman untuk berbuat menyimpang dari kode etik profesinya.

Peran Etika dalam Perkembangan IPTEK

Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi berlangsung sangat cepat. Dengan perkembangan tersebut diharapkan akan dapat mempertahankan dan meningkatkan taraf hidup manusia untuk menjadi manusi secara utuh. Maka tidak cukup dengan mengandalkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, manusia juga harus menghayati secara mendalam kode etik ilmu, teknologi dan kehidupan.

Para pakar ilmu kognitif telah menemukan bahwa teknologi mengambil alih fungsi mental manusia, pada saat yang sama terjadi kerugian yang diakibatkan oleh hilangnya fungsi tersebut dari kerja mental manusia. Perubahan yang terjadi pada cara berfikir manusia sebagai akibat perkembangan teknologi sedikit banyak berpengaruh terhadap pelaksanaan dan cara pandang manusia terhadap etika dan norma dalam kehidupannya.

Etika profesi merupakan bagian dari etika sosial yang menyangkut bagaimana mereka harus menjalankan profesinya secara profesional agar diterima oleh masyarakat. Dengan etika profesi diharapkan kaum profesional dapat bekerja sebaik mungkin, serta dapat mempertanggungjawabkan tugas yang dilakukan dari segi tuntutan pekerjaannya.

Profesionalisme                

Profesionalisme merupakan komitmen para anggota suatu profesi untuk meningkatkan kemampuannya secara terus menerus. “Profesionalisme” adalah sebutan yang mengacu kepada sikap mental dalam bentuk komitmen dari para anggota suatu profesi untuk senantiasa mewujudkan dan meningkatkan kualitas profesionalnya. Alam bekerja, setiap manusia dituntut untuk bisa memiliki profesionalisme karena di dalam profesionalisme tersebut terkandung kepiawaian atau keahlian dalam mengoptimalkan ilmu pengetahuan, skill, waktu, tenaga, sember daya, serta sebuah strategi pencapaian yang bisa memuaskan semua bagian/elemen. Profesionalisme juga bisa merupakan perpaduan antara kompetensi dan karakter yang menunjukkan adanya tanggung jawab moral.

Etika Profesi di Bidang Teknik Mesin

Etika dalam bidang Teknik Mesin yaitu merupakan suatu prinsip-prinsip atau aturan prilaku di dalam bidang Teknik Mesin yang bertujuan untuk mencapai nilai dan norma moral yang terkandung di dalamnya. Sedangkan Profesi dalam bidang teknik Mesin dapat diartikan sebagai pekerjaan , namun tidak semua pekerjaan adalah profesi. Sebuah profesi akan dapat dipercaya dunia industri ketika  kesadaran diri kita yang kuat menjunjung tinggi nilai etika profesi kita di dunia industri maupun di sekitar kita. Jadi dapat di katakan  etika profesi yaitu batasan-batasan untuk mengatur atau membimbing prilaku kita sebagai manusia secara normatif. Kita harus mengetahui apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan. Karena semuanya itu sangat berpengaruh bagi kita sebagai mahasiswa teknik mesin yang seharusnya mempunyai etika yang bermoral baik.

Sebagai insinyur untuk membantu pelaksana sebagai seseorang yang professional dibidang keteknikan supaya tidak dapat merusak etika profesi diperlukan sarana untuk mengatur profesi sebagai seorang professional dibidangnya berupa kode etik profesi. Ada tiga hal pokok yang merupakan fungsi dari kode etik profesi tersebut. Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang digariskan. Maksudnya bahwa dengan kode etik profesi, pelaksana profesi mampu mengetahui suatu hal yang boleh dia lakukan dan yang tidak boleh dilakukan.

Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan. Maksudnya bahwa etika profesi dapat memberikan suatu pengetahuan kepada masyarakat agar juga dapat memahami arti pentingnya suatu profesi, sehingga memungkinkan pengontrolan terhadap para pelaksana di lapangan kerja (kalanggan sosial).

Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak diluar organisasi profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Arti tersebut dapat dijelaskan bahwa para pelaksana profesi pada suatu instansi atau perusahaan yang lain tidak boleh mencampuri pelaksanaan profesi di lain instansi atau perusahaan.

Di Indonesia dalam hal kode etik telah diatur termasuk kode etik sebagai seorang insinyur yang disebut kode etik insinyur Indonesia dalam “catur karsa sapta dharma insinyur Indonesia. Dalam kode etik insinyur terdapat prinsip-prinsip dasar yaitu :

  • Mengutamakan keluhuran budi.
  • Menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk kepentingan kesejahteraan umat manusia.
  • Bekerja secara sungguh-sungguh untuk kepentingan masyarakat, sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.
  • Meningkatkan kompetensi dan martabat berdasarkan keahlian profesional keinsinyuran.

Accreditation Board for Engineering and Technology (ABET) sendiri secara spesifik memberikan persyaratan akreditasi yang menyatakan bahwa setiap mahasiswa teknik (engineering) harus mengerti betul karakteristik etika profesi keinsinyuran dan penerapannya. Dengan persyaratan ini, ABET menghendaki setiap mahasiswa teknik harus betul-betul memahami etika profesi, kode etik profesi dan permasalahan yang timbul diseputar profesi yang akan mereka tekuni nantinya, sebelum mereka nantinya terlanjur melakukan kesalahan ataupun melanggar etika profesi-nya. Langkah ini akan menempatkan etika profesi sebagai “preventive ethics” yang akan menghindarkan segala macam tindakan yang memiliki resiko dan konsekuensi yang serius dari penerapan keahlian profesional.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Brooks, Leonard J. 2007. Etika Bisnis & Profesi, Edisi 5. Penerbit Salemba Empat
  1. http://m-roiful.blogspot.com/2014/10/tugas-3-pengertian-etika-profesi.html
  1. http://alfianmuzaki.blogspot.com/2014/10/pengertian-etika-profesi-etika-profesi.html
  1. http://rusman-buru.blogspot.com/2012/06/makalah-etika-profesi-seorang-insinyur.html
  2. http://www.pendidikanku.net/2015/07/pengertian-etika-pengertian-profesi-pengertian-etika-profesi-pengertian-profesionalisme.html

KELISTRIKAN DAN KESELAMATAN LIFT

Desain Elevator menggunakan motor listrik, tali, dan counter weight bukan peralatan hidrolik. Rel panduan utama sudah terpasang pada setiap sisi kotak penumpang (box) dan sepasang tambahan rel penyeimbang terletak pada satu sisi atau di belakang. Mesin diarahkan, bersama dengan peralatan drive terkait, umumnya terletak di atas hoistway di ruang mesin penthouse. Dalam beberapa situasi terbatas, dapat terletak di sebelah hoistway pada pendaratan lebih rendah. Pengaturan yang terakhir ini disebut sebagai traksi basement.

  1. Motor digerakan oleh listrik AC atau DC.

Mesin roda gigi cacing untuk mengontrol gerakan mekanik kabin lift dengan “rolling” baja hoist tali melalui puli katrol penggerak yang melekat ke gearbox digerakkan oleh motor kecepatan tinggi. Mesin ini umumnya pilihan terbaik untuk bangunan tinggi yang menyediakan ruang bawah tanah dan penggunaan traksi overhead untuk kecepatan hingga 500 ft / menit (2,5 m / s)memungkinkan kontrol kecepatan yang akurat dari motor, untuk kenyamanan penumpang, sebuah kerekan DC motor didukung oleh AC / DC motor-generator (MG) adalah seperangkat solusi yang diinginkan dalam lalu lintas tinggi instalasi lift selama beberapa dekade . MG set juga biasanya didukung pengontrol relay dari lift, yang memiliki keuntungan tambahan elektrik mengisolasi lift dari seluruh sistem listrik sebuah bangunan, sehingga menghilangkan lonjakan daya sementara dalam pasokan listrik bangunan yang disebabkan oleh motor start dan stop (menyebabkan redup pencahayaan setiap kali lift digunakan misalnya), serta gangguan pada peralatan listrik lain yang disebabkan oleh lengkung dari kontaktor relay di sistem kontrol.

  1. Mesin traksi gearless

Mesin traksi dengan roda non gigi, putaran torsi motor listrik didukung baik oleh AC atau DC. Dalam hal ini, puli katrol penggerak langsung melekat ke ujung motor. Lift traksi gearless dapat mencapai kecepatan hingga 2.000 ft / menit (10 m / s), atau bahkan lebih tinggi. Rem listrik terpasang antara motor dan drive sheave (atau gearbox) untuk menahan lift diam di lantai. Rem ini biasanya tipe Drum eksternal dan digerakkan oleh gaya pegas dan ditahan terbuka elektrik, listrik mati akan menyebabkan rem untuk bekerja dan mencegah lift jatuh (lihat keselamatan melekat dan teknik keamanan).

  1. DC Motors yg digunakan pada Elevator
  2. M-G Set (motor/generator)

Sebuah motor-generator (MG set atau dynamotor untuk dinamo-motor) adalah perangkat untuk mengkonversi daya listrik ke bentuk lain. Motor-generator set yang digunakan untuk mengkonversi frekuensi, tegangan, atau fase. Satu set motor generator yang dapat terdiri dari 2 motor yang berbeda yg digabungkan bersama-sama, satu unit motor-generatormemiliki dua kumparan rotor dari motor dan pembangkit sekitar rotor tunggal, dan kedua kumparan berbagi bidang yang sama atau magnet.

  1. The Silicon-Controlled Rectifier (SCR) –DC

Kecepatan motor DC dapat dikendalikan dengan menggunakan SCR di AC sirkuit seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah. A dan B SCR penyearah, tegangan o / p transformator T1 dan mengaplikasikan tegangan DC berdenyut ke gulungan dinamo dan penyearah “C” memasok tegangan mirip dengan motor berliku lapangan. O / p dari SCR penyearah dapat dikendalikan dengan mengendalikan arus masuk ke gerbang SCR. Jadi, cara SCR ini dapat beroperasi pada berbagai tingkat konduksi dengan menerapkan tegangan bervariasi ke dinamo motor, cara ini dapat megendalikan kecepatan motor DC. Jika perilaku SCR untuk jangka waktu yang lama tegangan lebih diterapkan ke gulungan dinamo dan kecepatan meningkat motor. Untuk kasus berikutnya tindakan, operasi akan menjadi sebaliknya dengan yg dpt tembus.

  1. PWM-DC

Metode Pulse Width Modulation (PWM) adalah metode yang cukup efektif untuk mengendalikan kecepatan motor DC. PWM ini bekerja dengan cara membuat gelombang persegi yang memiliki perbandingan pulsa high terhadap pulsa low yang telah tertentu, biasanya diskalakan dari 0 hingga 100%. Gelombang persegi ini memiliki frekuensi tetap (biasanya max 10 KHz) namun lebar pulsa high dan low dalam 1 periode yang akan diatur. Perbandingan pulsa high terhadap low ini akan menentukan jumlah daya yang diberikan ke motor DC. Untuk menjalankan motor DC dengan PWN tidak dapat digunakan relay, melainkan harus digunakan rangkaian driver motor DC lainnya. Rangkaian ini yang paling sederhana berupa transistor yang disusun secara Darlington. Apabila diinginkan motor DC dapat bergerak 2 arah, maka diperlukan menyusun rangkaian H-Bridge. Selain transistor, dapat juga digunakan IC driver motor DC khusus. Anda dapat juga menggunakan modul driver motor DC yang siap pakai untuk mikrokontroler.

  1. AC Motor
  2. Variable Voltage
  3. V V V F Inv. (V/Hz) Open/Closed Loop
  4. Vector Control Inv. Open/Closed Loop
  5. Synchronous PM Inv. Closed Loop
  6. Regen or Non-Regen
  1. Kontrol Elevator

Lift pada awalnya tidak memiliki posisi pendaratan otomatis. Lift dioperasikan oleh operator lift menggunakan kontroler motor. Kontroler ini terkandung dalam wadah silinder tentang ukuran dan bentuk wadah kue dan ini dioperasikan melalui pegangan memproyeksikan. Hal ini memungkinkan kontrol atas energi yang dipasok ke motor (terletak di bagian atas poros lift atau di samping bagian bawah poros lift) dan sebagainya memungkinkan lift yang akan akurat diposisikan – jika operator itu cukup terampil. Lebih biasanya operator harus “jogging” kontrol untuk mendapatkan lift yang cukup dekat dengan titik pendaratan dan kemudian mengarahkan penumpang keluar dan masuk untuk “melihat langkah”. Beberapa lift barang tua dikendalikan oleh switch dioperasikan dengan menarik tali yang berdekatan. Keselamatan Interlocks memastikan bahwa pintu dalam dan luar ditutup sebelum lift diperbolehkan untuk bergerak. Sebagian besar lift yang dikendalikan secara manual yang lebih tua telah dipasang dengan kontrol otomatis atau semi-otomatis.

Lift otomatis mulai muncul pada awal 1930-an . Sistem elektromekanis ini menggunakan sirkuit logika relay untuk mengontrol kecepatan, posisi dan operasi pintu elevator atau kabin dari lift. Sistem Otis Autotronik dari awal 1950-an membawa sistem prediksi awal yang dapat mengantisipasi pola lalu lintas dalam bangunan untuk menyebarkan gerakan lift dengan cara yang paling efisien. Relay yang dikendalikan sistem lift tetap umum sampai tahun 1980-an, dan penggantian bertahap sistem ini dengan solid-state kontrol berbasis mikroprosesor yang sekarang menjadi standar industri lift.

  1. HARDWIRED CIRCUITS

Pada perancangan perangkat keras lift terdapat banyak komponen elektronika untuk dapat membangun sebuah sistem lift. Komponen – komponen yang dibutuhkan dalam membangun sistem lift ini dibutuhkan beberapa jenis sensor dan komponen – komponen elektronika lainnya. Berikut komponen yang digunakan pada sistem liftserta rangkaian elektronika untuk mengkontrol perangkat keras antara lain :

  1. Kontrol Tombol
  2. Kontrol Driver Motor DC dan Motor DC Gear
  3. Kontrol Penstabil Tegangan (Regulator)
  4. Power On Reset
  5. Kontrol Alarm
  6. Sensor Limit Switch
  1. BRAKE CONTROL

Lift menggabungkan beberapa fitur keamanan untuk mencegah kabin menabrak bagian bawah shaft. Pengaman diinstal pada kabin bisa mencegah jenis kecelakaan yg terjadi ketika rem motor gagal atau tali kawat cangkang tiba2 putus Namun, desain yang melekat pada pengaman kabin dibuat untuk tidak berlaku ke arah atas.

Dalam arah ke atas, rem motor diperlukan untuk menghentikan kabin ketika kondisi darurat terjadi. Dalam operasi normal, rem motor hanya berfungsi sebagai rem parkir untuk menahan kabin saat berhenti. Namun, ketika kondisi darurat terdeteksi, desain kontrol lift sistem moderen hanya mengandalkan rem motor untuk menghentikan kabin.

Electrical Braking (Rem pada Motor Electric) :

  1. DC injection braking.
  2. Plugging.
  3. Eddy current braking.
  4. Dynamic resistor braking.
  5. Regenerative braking.
  1. GOVERNOR ROPE MONITOR

Tali governor pada lift disediakan dengan rem tambahan yang merupakan rem fail safe dan yang beroperasi untuk menghentikan gerakan tali governor ketika mobil lift bergerak dari pendaratan dengan pintu terbuka. Rem ini mencakup dua rahang gripper tali di ruang mesin di bawah sheave governor, yang rahang diadakan jauh dari tali governor oleh solenoid selama listrik tersedia untuk memberi energi solenoida. Bila catu daya ke solenoida terganggu, rahang yang dirilis jatuh oleh gravitasi terhadap satu sama lain untuk pegangan tali governor. Rem mobil darurat dengan demikian tersandung dan pergerakan mobil berhenti. Rem juga dapat diberikan untuk mengendalikan tali penyeimbang governor.

  1. BACK OUT OF OVER TRAVEL SWITCH

Overtravel (posisi di luar jarak pengoperasian) aktif aktuasi kadang-kadang terjadi pada lift tambang. Banyak faktor dapat menyebabkan hal ini terjadi seperti perubahan suhu, over loading dari alat angkut, peregangan tali, atau berhenti darurat. Limit switches, peralatan ini dipasang pada lantai paling bawah dan paling atas. Peralatan ini untuk mencegah terjadinya over travel lift baik saat lift naik maupun saat lift turun.

CABIN AND COUNTERWEIGHT BUFFER SWITCHES (Penyanggah Ruang Kabin)

  1. DOOR SAFETY SWITCH

Peralatan ini dipasang terintegrasi dengan door lock device, peralatan ini bekerja secara electrical, apabila pintu dibuka maka lift tidak akan dapat difungsikan untuk jalan.

Terima Kasih Sumber :

http://www.wikipedia.com

http://www.Academia.edu

www.Google.com

http://sofianoktaviardi.blogspot.com/2015/06/kelistrikan-dan-keselamatan-lift.html

Keselamatan Pesawat uap dan Bejana dengan Bahaya Peledakan

 

  1. Latar Belakang Pengawasan K3 Pesawat Uap dan Bejana Tekan

Pesawat Uap atau juga disebut Ketel Uap adalah suatu pesawat yang dibuat untuk mengubah air didalamnya, sebagian menjadi uap dengan jalan pemanasan menggunakan pembakaran dari bahan bakar. Ketel uap dalam keadaan bekerja, adalah sebagai bejana yang tertutup dan tidak berhubungan dengan udara luar karena selama pemanasan, maka air akan mendidih selanjutnya berubah menjadi uap panas dan bertekanan, sehingga berpotensi terjadinya ledakan jika terjadi kelebihan tekanan (over pressure).
Bejana tekan adalah suatu wadah untuk menampung energi baik berupa cair atau gas yang bertekanan atau bejana tekan adalah selain pesawat uap yang mempunyai tekanan melebihi tekanan udara luar (atmosfer) dan mempunyai sumber bahaya antara lain; kebakaran, keracunan, gangguan pernafasan, peledakan, suhu ekstrem.
Objek pengawasan K3 Pesawat Uap dan Bejana Tekan dibagi dalam 4 (empat) kelompok, yaitu;
1. Pesawat Uap
– Ketel Uap
– Ketel Air Panas
– Ketel Vapour
– Pemanas Air
– Pengering Uap
– Penguap
– Bejana Uap
– Ketel Cairan Panas
2. Bejana Tekan
– Bejana Transport
– Bejana Penyimpan Gas
– Bejana Penimbun
– Pesawat/Instalasi Pendingin
– Botol Baja
– Pesawat Pembangkit Gas Asetilin
3. Instalasi Pipa
– Instalasi Pipa Gas
– Instalasi Pipa Uap
– Instalasi Pipa Air
– Instalasi Pipa Cairan
4. Operator Pesawat Uap, Juru Las dan Perusahaan Jasa Teknik

  1. Dasar Hukum Pengawasan K3 Pesawat Uap dan Bejana Tekan
    Yang menjadi dasar hokum pengawasan K3 Pesawat Uap dan Bejana Tekan, adalah;
    1. Undang-Undang Uap Tahun 1930
    2. Peraturan Uap Tahun 1930
    3. Undang-Undang No.1 Tahun 1970, tentang Keselamatan Kerja.
    4. Permen No. 01/Men/1982 tentang Bejana Tekan
    5. Permen No.01/Men/1982 Tentang Klasifikasi Juru Las
    6. Permen No.01/Men/1988 tentang Klasifikasi dan Syarat-syarat Operator Pesawat Uap.
  1. Ruang Lingkup Pengawasan K3 Pesawat Uap dan Bejana Tekan
    Meliputi kegiatan perencanaan, pembuatan, pemasangan atau perakitan, modifikasi atau reparasi dan pemeliharaan.
    Lingkup pengawasan meliputi;
    1. Pertimbangan-Pertimbangan Desain, mencakup prinsip-prinsip desain termasuk gambar konstruksi, data ukuran-ukuran, gambar teknik, pelaksanaan pembuatan dan pengujian
    2. Spesifikasi Bahan, yaitu bahan yang digunakan harus memenuhi syarat sesuai ketentuan yang berlaku serta standard penggunaan bahan serta mempunyai sertifikat bahan.
    3. Metode Konstruksi, yaitu pelaksanaan pekerjaan dapat dilakukan dengan metode pengelasan dan pengelingan.
    4. Penempatan Ketel Uap,yaitu; bahwa ketel uap harus ditempatkan dalam suatu ruangan atau bangunan tersendiri yang terpisah dari ruangan kerja . Jarak ruangan operator ketel uap harus aman sesuai ketentuan.
    Penggolongan Ketel Uap;
    1. Menurut tempat penggunaannya;
    – Ketel uap darat tetap
    – Ketel uap darat berpindah
    – Ketel uap kapal
    2. Menurut bangunan letak sumbu silinder ketel
    – Ketel uap tegak
    – Ketel uap datar
    3. Menurut tipe dan bentuk konstruksi serta aliran panas
    – Ketel uap tangki
    – Ketel uap pakai boiler
    – Ketel uap dengan lorong api
    Penggolongan bejana uap;
    1. Menurut fungsinya
    – Bejana uap
    – Pengering uap
    – Penguap
    – Pemanas air
    2. Menurut Operasinya
    – Bejana tertutup, misal; Autoclaves, Digester, Distilling apparatus
    – Bejana terbuka, misal; Open Steam Jacketed kettles, Open evaporating pans.
    Perbedaan antara ketel uap dan bejana uap adalah pada fungsi dari pada operasinya, ketel uap adalah sebagai pengahil uap sedangkan bejana uap adalah penampung uap yang dihasilkan.
    Perawatan Ketel Uap, adalah merupakan suatu usaha untuk mempertahankan kinerja ketel uap sesuai dengan peruntukkanya. Kita menyadari bahwa ketel uap dapat menimbulkan peledakan, korban manusia dan harta benda yang tidak kita inginkan. Usaha-usaha yang perlu dilakukan adalah;
    1. Melakukan pembersihan sisi luar
    2. Melakukan pembersihan sisi dalam
    3. Pengolahan air pengisi ketel uap;
    – Pengolahan diluar ketel
    – Pengolahan didalam ketel
    4. Reparasi Ketel Uap, yaitu melakukan penggantian spare part/bagian untuk mempertahankan kinerja ketel.
    Sedangkan dalam hal pengoperasian pesawat uap, harus dilakukan pendidikan dan pelatihan terhadap operator dan pendidikan lainnya yang terkait.
  1. Alat pengaman Pesawat Uap dan Bejana Tekan
    Mencakup beberapa hal, yaitu;
    1. Peralatan-peralatan Bantu Ketel Uap
    a. Tingkap pengaman
    b. Pedoman tekanan
    c. Gelas pedoman air
    d. Alat tanda bahaya
    e. Kran penutup uap induk
    f. Kran penutup air pengisi
    g. Kran penguras
    h. Pelat nama
    2. Fungsi
    a. Alat pengaman pesawat uap ialah setiap alat yang dipasang pada pesawat dan berfunsi agar pesawat dapat dipakai secara aman.
    b. Tingkap pengaman berfungsi untuk melepaskan tekanan dan tingkap pengaman harus mudah digerakkan bibir-bibir pengantar klepnya dengan tangan, jenisnya yaitu antara lain;
    – Tingkap pengaman dengan pegas
    – Tingkap pengaman dengan beban
    c. Pedoman tekanan (Manometer) adalah suatu alat pengukur tekanan dari suatu medium berbeda dalam satu ruangan.
    d. Gelas pedoman air berfungsi untuk mengetahui tinggi kolom air yang ada dalam ketel uap.
    e. Alat pengontrol otomatis berfungsi untuk mengetahui kondisi air dalam ketel uap
    f. Tanda batas air terendah berfungsi untuk mengetahui ketinggian air dalam ketel
    g. Kerangan atau katup berfungsi untuk memasukkan atau mengeluarkan air pada ketel uap
    h. Lubang pemeriksaan berfungsi untuk akses pemeriksaan dalam ketel uap
    i. Pelat nama dipasang pada ketel uap dan berisi, antara lain; identitas nama, pabrik pembuat, atau spesifikasi teknis lainnya.
    Pada tingkap pengamanan, syarat-syarat yang harus dipenuhi adalah;
    a. Pada saat bekerja dengan kecepatan maksimum saat tekanan tertinggi tekanan kerja, tidak akan meningkat lebih 10 % dari tekanan kerja yang diperbolehkan
    b. Harus mudah digerakkan dan dicapai oleh tangan terkait dengan pengoperasinnya.
    Secara umum, pada pesawat uap dan bejana tekan terdapat pedoman tekanan, yaitu;
    a. Harus mempunyai harga tekana yang sesuai dengan tekanan kerja pesawatnya. Batas terendah tidak kurang dari ¼ tekanan kerja dan tidak lebih dari 2X tekana kerjanya
    b. Harus mempunyai angka-angka yang jelas dan mudah dibaca dengan tanda maximum yang diperbolehkan.
  1. Pemeriksaan dan Pengujian Pesawat Uap dan Bejana Tekan
    1. Jenis pemeriksaan dan pengujian berdasarkan peraturan perundang-undangan.
    2. Pemeriksaan dan pengujian dalam proses pembuatan
    – Pemeriksaan dokumen teknik yang disyaratkan untuk pembuatan
    – Pemeriksaan bahan baku/material yang akan digunakan untuk pembuatan unit atau komponen (pemeriksaan awal)
    – Pemeriksaan pada saat dan atau pada akhir pekerjaan pembuatan unit atau komponen
    – Pengujian
    – Pembuatan data teknik pembuatan dan laporan pengawasan pembuatan unit atau komponen.
    3. Pemeriksaan dan pengujian pertama
    – Pemeriksaan dokumen teknik yang disyaratkan untuk pemasangan dana atau pemeriksaan
    – Pemeriksaan unit atau komponen
    – Pemeriksaan teknis menyeluruh saat perakitan dan akhir perakitan
    – Pengujian-pengujian
    – Pencatatan pada Buku Akte Ijin Pemakaian
    4. Pemeriksaan dan pengujian berkala
    – Pengecekan dokumen teknik terkait syarat pemakaian
    – Pemeriksaan kondisi fisik serta perlengkapannya
    – Pembuatan laporan pemeriksaan dan atau pengujian berkala atau pemeriksaan khusus
    – Pencacatan pada buku Akte Ijin Pemakaian
    5. Pemeriksaan khusus (modifikasi/reparasi)
    a. Pemeriksaan kondisi fisik pesawat uap yang akan dilakukan reparasi/modifikasi
    b. Pemeriksaan dokumen teknik terkait dengan syarat pekerjaan
    c. Pemeriksaan pada saat dan akhir pekerjaan
    d. Pengujian seperlunya
    e. Pembuatan laporan pemeriksaan dan pengujian
    f. Pencatatan pada buku akte
    Selain itu terdapat pula pemeriksaan dan pengujian pada saat terjadi pekerjaan relokasi/rekondisi pesawat uap. Dan seluruh tahapan kegiatan pekerjaan yang terkait dengan pesawat uap harus mendapatkan ijin dan pengesahan dari pihak yang terkait, misal; ijin pemakaian (baru) dan Mutasi ijin pemakaian karena penjualan atau jenis pesawat uap berpindah.
    Seluruh kegiatan terkait dengan pemeriksaan dan pengujian kemudian diatur dalam suatu prosedur standar mulai dari tahap awal hingga akhir, yaitu;
    a. Prosedur pemeriksaan dan pengujian pada tahap pembuatan
    b. Prosedur pemeriksaan dan pengujian pada tahap perakitan atau pemasangan
    c. Prosedur pada tahapan pemakaian (pemeriksaan berkala atau khusus)
    d. Prosedur pemeriksaan dan pengujian berkaitan dengan reparasi dan modifikasi
    e. Prosedur pemeriksaan dan pengujian berkaitan dengan perakitan pemasangan karena pemindah pesawat uap
    F. Prosedur penerbitan ijin pemakaian pesawat uap baik baru atau mutasi
    Kegiatan pemeriksaan dan pengujian mencakup beberapa tahap, yaitu;
    a. Pemeriksaan data
    b. Pemeriksaan visual dengan menggunakan checklist terhadap seluruh komponen dan dimention check / ketebalan
    c. Pemeriksaan tidak merusak terhadap sambungan las
    d. Hydrostatis test dan steam test
    1. Persyaratan Keselamatan Kerja dan Ketentuan Teknis Pelaksana Kegiatan Pemeriksaan dan Pengujian serta Penerbitan Ijin Pemakaian Pesawat Uap
    a. Persyaratan keselamatan Kerja terkait dengan pesawat uap harus mematuhi perundang-undangan, yaitu; Undang-undang No.1 Tahun 1970, Undang-undang Uap 1930, Peraturan Uap 1930, Peraturan Menteri No.02/Men/1982/1982 dan peraturan-peraturan pelaksanaannya serta standar teknis pendukungnya.
    b. Ketentuan-ketentuan tersebut, meliputi;
    – Kualitas konstruksi, pemipaan, sarana penunjang
    – Kualitas dan kuantitas alat perlengkapan/alat pengaman
    – Kualifikasi perusahaan pembuat, perakit/pemasang, reparator, perawatan, dan operator pesawat uap
    – Ketentuan pemeriksaan dan pengujian
    – Ketentuan teknis pesawat uap yang tidak perlu ijin
    – Ketentuan teknis yang berkaitan dokumen teknis pesawat uap, pemipaan, sarana penunjang dan dokumen teknik pemeriksaan dan perijinan
    2. Persyaratan Keselamatan Kerja dan Ketentuan Teknis Pelaksana Kegiatan Pemeriksaan dan Pengujian serta Penerbitan Ijin Pemakaian Bejana Tekan
    a. Persyaratan Keselamatan Kerja terkait dengan bejana tekan, harus mematuhi peraturan, yaitu; Undang-undang No.1 Tahun 1970, Peraturan Menteri No. Per.01/Menn/1982 dan peraturan-peraturan pelaksanaannya serta standar teknis pendukungnya.
    b. Ketentuan-ketentuan yang dimaksud tersebut diatas, meliputi;
    – Ketentuan tentang kualitas konstruksi bejana tekan, pemipaan dan sarana penunjangnya
    – Ketentuan tentang kualitas dan kuantitas alat perlengkapan / alat pengaman
    – Ketentuan tentang kualifikasi perusahaan pembuat, perakit, pemasang, reparator, perawatan dan operator bejana tekan
    – Ketentuan teknis pemeriksaan dan pengujian
    – Ketentuan teknis bejana tekan yang tidak perlu pengesahan pemakaian
    – Ketentuan teknis yang berkaitan dokumen teknis bejana tekan, pemipaan, sarana penunjang dan dokumen teknik pemeriksaan dan pengesahan pemakaian.
  1. Pengawasan K3 Pesawat Uap dan Bejana Tekan
    Pesawat Uap atau juga disebut Ketel Uap adalah suatu pesawat yang dibuat untuk mengubah air didalamnya, sebagian menjadi uap dengan jalan pemanasan menggunakan pembakaran dari bahan bakar. Ketel uap dalam keadaan bekerja, adalah sebagai bejana yang tertutup dan tidak berhubungan dengan udara luar karena selama pemanasan, maka air akan mendidih selanjutnya berubah menjadi uap panas dan bertekanan, sehingga berpotensi terjadinya ledakan jika terjadi kelebihan tekanan (over pressure).
    Bejana tekan adalah suatu wadah untuk menampung energi baik berupa cair atau gas yang bertekanan atau bejana tekan adalah selain pesawat uap yang mempunyai tekanan melebihi tekanan udara luar (atmosfer) dan mempunyai sumber bahaya antara lain; kebakaran, keracunan, gangguan pernafasan, peledakan, suhu ekstrem.
    Objek pengawasan K3 Pesawat Uap dan Bejana Tekan dibagi dalam 4 (empat) kelompok, yaitu;
    1. Pesawat Uap
    – Ketel Uap
    – Ketel Air Panas
    – Ketel Vapour
    – Pemanas Air
    – Pengering Uap
    – Penguap
    – Bejana Uap
    – Ketel Cairan Panas
    2. Bejana Tekan
    – Bejana Transport
    – Bejana Penyimpan Gas
    – Bejana Penimbun
    – Pesawat/Instalasi Pendingin
    – Botol Baja
    – Pesawat Pembangkit Gas Asetilin
    3. Instalasi Pipa
    – Instalasi Pipa Gas
    – Instalasi Pipa Uap
    – Instalasi Pipa Air
    – Instalasi Pipa Cairan
    4. Operator Pesawat Uap, Juru Las dan Perusahaan Jasa Teknik

Terima Kasih Sumber :

http://www.wikipedia.com

http://www.Academia.edu

www.Google.com

http://hseindonesia.info/2014/11/26/pengawasan-k3-pesawat-uap-dan-bejana-tekan/

TEKNIK DAN PROSES KESELAMATAN KERJA

 1.Definisi K3

A.Pengertian Dasar K3 (Occupational Health and Safety)

Pengistilahan keselamatan dan kesehatan kerja (atau sebaliknya) bermacam macam, ada yang menyebutnya higiene perusahaan dan kesehatan kerja (Hyperkes), ada yang hanya disingkat K3, dan dalam istilah asing dikenal Occupational Safety and Health.Keselamatan kerja atau Occupational Safety, dalam istilah sehari hari sering disebut dengan safety saja, secara filosofi diartikan sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya serta hasil budaya dan karyanya.Dari segi keilmuan diartikan sebagai suatu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Pengertian kecelakaan kerja (accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak diinginkan yang merugikan terhadap manusia, merusak harta benda atau kerugian terhadap proses.

Dewasa ini pembangunan nasional bergantung banyak kepada kualitas, kompetensi dan profesionalisme sumber daya manusia termasuk praktisi keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Dari segi dunia usaha diperlukan produktivitas dan daya saing yang baik agar dapat berkiprah dalam bisnis internasional maupun domestik. Salah satu faktor yang harus dibina sebaik-baiknya adalah implementasi K3 dalam berbagai aktivitas masyarakat khususnya dalam dunia kerja.Pengertian hampir celaka, yang dalam istilah safety disebut dengan insiden (incident), ada juga yang menyebutkan dengan istilah “near-miss” atau “near-accident”, adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak diinginkan dimana dengan keadaan yang sedikit berbeda akan mengakibatkan bahaya terhadap manusia, merusak harta benda atau kerugian terhadap proses kerja.

Bagaimana K3 dalam perspektif hukum? Ada tiga aspek utama hukum K3 yaitu norma keselamatan, kesehatan kerja, dan kerja nyata. Norma keselamatan kerja merupakan sarana atau alat untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja yang tidak diduga yang disebabkan oleh kelalaian kerja serta lingkungan kerja yang tidak kondusif.

B.Definisi tentang K3 adalah yang dirumuskan oleh ILO/WHO Joint safety and Health Committee :

Bila dicermati definisi K3 di atas maka definisi tersebut ada dalam beberapa kalimat yang menunjukkan bahwa K3 adalah :

a)Promosi dan memelihara derajat tertinggi semua pekerja baik secara fisik, mental, dan kesejahteraan sosial di semua jenis pekerjaan.

b)Untuk mencegah penurunan kesehatan keselamatan pekerja yang disebabkan oleh kondisi pekerjaan mereka.

c)Melindungi pekerja pada setiap pekerjaan dari risiko yang timbul dari faktor-faktor yang dapat mengganggu kesehatan.

d)Penempatan dan memelihara pekerja di lingkungan kerja yang sesuai dengan kondisi fisilogis dan psikologis pekerja dan untuk menciptakan kesesuaian antara pekerjaan dengan pekerja dan setiap orang dengan tugasnya.

Definisi K3 yang dirumuskan oleh ILO dan WHO dapat ditelaah dengan menggunakan sistematika 4W (What, Who, When, Where) dan 1 H (How).

“What”

Kata “what” berarti apa atau apakah. Dalam konteks pembahasan ini sesuai dengan definisi di atas, maka yang dimaksud dengan what adalah apa yang menjadi perhatian dalam keilmuan K3. Dari definisi di atas terlihat konsern K3 yang dirumuskan lebih memperhatikan aspek Kesehatan dengan penekanan terhadap pengendalian terhadap potensihazard yang ada di lingkungan kerja. Pada definisi di atas juga terlihat sedikit mengenai aspek keserasian antara pekerja dengan pekerjaan dan lingkungan kerja (aspek ergonomi).

“Who”

Pada definisi di atas yang dimaksud dengan “who” adalah semua pekerja yang berada di tempat kerja mulai dari level tertingi dalam manajemen sampai level terendah. Aspek yang diperhatikan meliputi fisik, mental dan kesejahteraan sosial.

“When”

Bila merujuk pada definisi di atas yang mana terdapat kata promotion, prevention, protection, dan maintenance, menunjukkan bahwa K3 dalam penerapannya dilakukan di semua tahapan proses. Tahapan yang dimaksud misalnya tahap disain (preventif dan promotif), tahap proses berjalan (protection dan maintenance) serta dapat dilakukan pada saat pasca operasi khusunya untuk penanganan masalah keselamatan dan kesehatan produk dan masalah limbah produksi.

“Where”

Pada definisi di atas berarti tempat di mana K3 harus di jalankan atau dilaksanakan. Bila merujuk pada definisi di atas, maka tempat penerapan K3 adalah pada setiap pekerjaan di lingkungan kerja.

“How”

Pada definisi di atas maksudnya adalah bagaimana metode untuk melaksanakan K3 di lingkungan kerja pada semua jenis pekerjaan. Terlihat bahwa penerapan K3 menurut ILO/WHO adalah dengan melakukan promotive, preventive, protective, maintenance dan adaptative.

C.Istilah K3

Ada beberapa istilah dalam K3, diantaranya sebagai berikut:

1.Potensi bahaya (hazard)

Ialah suatu keadaan yang memungkinkan dapat menimbulkan kecelakaan atau kerugian berupa cedera, penyakit, kerusakan atau kemampuan melaksanakan fungsi yang telah ditetapkan.

2.Tingkat bahaya (danger)

Adalah ungkapan adanya potensi bahaya secara relatif. Kondisi yang berbahaya mungkin saja ada, akan tetapi dapat menjadi tidak begitu berbagaya karena telah dilakukan beberapa tindakan pencegahan.

3.Risiko (Risk)

Menyatakan kemungkinan terjadinya kecelakaan/kerugian pada priode waktu tertentu atau siklus operasi tertentu.

4.Insiden (Incident)

Kejadian yang tidak diinginkan yang dapat dan telah mengadakan kontak dengan sumber energi melebihi nilai ambang batas badan atau struktur.

5.Kecelakaan (accident)

Adanya suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak dikehendaki yang mengacaukan proses-proses yang telah diatur dari suatu aktivitas.

6.Aman/Selamat (safe)

Adalah suatu kondisi tiada ada kemungkinan malapetaka (bebas dari bahaya).

7.Tindakan tidak aman (unsafe action)

Adalah suatu pelanggaran terhadap prosedur keselamatan yang memberikan peluang terhadap kejadian kecelakaan.

Contoh :

a)Karyawan bekerja tanpa memakai Alat Pelindung Diri Pekerja yang mengabaikan Peraturan K3.

b)MEROKOK di daerah Larangan merokok.c)Bersendau gurau pada saat bekerja.Dll.

  1. Keadaan tak man (unsafe condition)

Adalah suatu kondisi fisik atau keadaan yang berbahaya yang mungkin dapat langsung mengakibatkan terjadinya kecelakaan.

Contoh :

  1. a) Peralatan kerja yang sudah usang ( tidak laik pakai ).
  2. b) Tempat kerja yang acak-acakan

c)Peralatan kerja yang tidak ergonomis.

d)Roda berputar mesin yang tidak dipasang pelindung ( penutup ).

1.Tempat kerja yang terdapat bahan kimia berbahaya yang tidak dilengkapi sarana pengamanan ( labeling, rambu) dll.

  1. Sejarah K3

Sejarah perkembangan K3 mulai dari zaman pra-sejarah sampai dengan zaman modern sekarang secara ringkas adalah sebagai berikut:

  1. Zaman Pra-Sejarah

Pada zaman batu dan goa (Paleolithic dan Neolithic) dimana manusia yang hidup pada zaman ini telah mulai membuat kapak dan tombak yang mudah untuk digunakan serta tidak membahayakan bagi mereka saat digunakan. Disain tombak dan kapak yang mereka buat umumnya mempunyai bentuk yang lebih besar proporsinya pada mata kapak atau ujung tombak. Hal ini adalah untuk menggunakan kapak atau tombak tersebut tidak memerlukan tenaga yang besar karena dengan sedikit ayunan momentum yang dihasilkan cukup besar. Disain yang mengecil pada pegangan dimaksudkan untuk tidak membahayakan bagi pemakai saat mengayunkan kapak tersebut.

B.Zaman Bangsa Babylonia (Dinasti Summeria) di Irak

Pada era ini masyarakat sudah mencoba membuat sarung kapak agar aman dan tidak membahayakan bagi orang yang membawanya. Pada masa ini masyarakat sudah mengenal berbagai macam peralatan yang digunakan untuk membantu pekerjaan mereka. Dan semakin berkembang setelah ditemukannya tembaga dan swasa sekitar 3000-2500 BC. Pada tahun 3400 BC masyarakat sudah mengenal konstruksi dengan menggunakan batubata yang dibuat proses pengeringan oleh sinar matahari. Pada era ini masyarakat sudah membangun saluran air dari batu sebagai fasilitas sanitasi. Pada tahun 2000 BC muncul suatu peraturan “Hammurabi” yang menjadi dasar adanya kompensasi asuransi bagi pekerja.

C.Zaman Mesir Kuno

Pada masa ini terutama pada masa berkuasanya Fir’aun banyak sekali dilakukan pekerjaan raksasa yang melibatkan banyak orang sebagai tenaga kerja.Pada tahun 1500 BC khususnya pada masa Raja Ramses II dilakukan pekerjaan pembangunan terusan dari Mediterania ke Laut Merah.Disamping itu Raja Ramses II juga meminta para pekerja untuk membangun “temple” Rameuseum.Untuk menjaga agar pekerjaannya lancar Raja Ramses II menyediakan tabib serta pelayan untuk menjaga kesehatan para pekerjanya.

D.Zaman Yunani Kuno

Pada zaman Romawi kuno tokoh yang paling terkenal adalah Hippocrates. Hippocrates berhasil menemukan adanya penyakit tetanus pada awak kapal yang ditumpanginya.

E.Zaman Romawi

Para ahli seperti Lecretius, Martial, dan Vritivius mulai memperkenalkan adanya gangguan kesehatan yang diakibatkan karena adanya paparan bahan toksik dari lingkungan kerja, seperti timbal dan sulfur.Pada masa pemerintahan Jendral Aleksander Yang Agung sudah dilakukan pelayanan kesehatan bagi angkatan perang.

F.Abad Pertengahan

Pada abad pertengahan sudah diberlakukan pembayaran terhadap pekerja yang mengalami kecelakaan, sehingga menyebabkan cacat atau meninggal. Masyarakat pekerja sudah mengenal akan bahaya vapour di lingkungan kerja sehingga disyaratkan bagi pekerja yang bekerja pada lingkungan yang mengandung vapour harus menggunakan masker.

G.Abad ke-16

Salah satu tokoh yang terkenal pada masa ini adalah Phillipus Aureolus Theophrastus Bombastus Von Hoheinheim atau yang kemudian lebih dikenal dengan sebutan Paracelsus mulai memperkenalkan penyakit akibat kerja terutama yang dialamai oleh pekerja tambang.Pada era ini seorang ahli yang bernama Agricola dalam bukunya De Re Metallica bahkan sudah mulai melakukan upaya pengendalian bahaya timbal di pertambangan dengan menerapkan prinsip ventilasi.

H.Abad ke-18

Pada masa ini ada seorang ahli bernama Bernardino Ramazzini (1664 – 1714) dari Universitas Modena di Italia, menulis dalam bukunya yang terkenal : Discourse on the diseases of workers, (buku klasik ini masih sering dijadikan referensi oleh para ahli K3 sampai sekarang). Ramazzini melihat bahwa dokter pada masa itu jarang yang melihat hubungan antara pekerjaan dan penyakit, sehingga ada kalimat yang selalu diingat pada saat dia mendiagnosa seseorang yaitu “ What is Your occupation ?”. ramazzini melihat bahwa ada dua faktor besar yang menyebabkan penyakit akibat kerja, yaitu bahaya yang ada dalam bahan yang digunakan ketika bekerja dan adanya gerakan janggal yang dilakukan oleh para pekerja ketika bekerja (ergonomic factors).

  1. Era Revolusi Industri (Traditional Industrialization)

Pada era ini hal yang turut mempengaruhi perkembangan K3 adalah :

1.Penggantian tenaga hewan dengan mesin, seperti mesin uap yang baru ditemukan sebagai sumber energi.

2.Penggunaan mesin yang menggantikan tenaga manusia

3.Pengenalan metode baru dalam pengolahan bahan baku (khususnya bidang industri kimia dan logam).

4.Pengorganisasian pekerjaan dalam cakupan yang lebih besar berkembangnya industri yang ditopang oleh penggunaan mesin-mesin baru.

5.Perkembangan teknologi ini menyebabkan mulai muncul penyakit-penyakit yang berhubungan dengan pemajanan karbon dari bahan-bahan sisa pembakaran.

J.Era Industrialisasi (Modern Idustrialization)

Sejak era revolusi industri di atas sampai dengan pertengahan abad 20, maka penggunaan teknologi semakin berkembang sehingga K3 juga mengikuti perkembangan ini. Secara keilmuan K3 konsep yang berkembang pada era ini adalah mengenai metode-metode pengendalian bahaya kecelakaan dan potensi gangguan kesehatan dengan pendekatan Engineering, Administrative, dan penggunaan alat pelindung diri saat bekerja. Masalah yang muncul sangatberhubungan dengan sistem operasionalisasi kerja yang dibantu dengan mesin yang canggih. Seiring dengan kemajuan teknologi serta munculnya permasalahan baru di lingkungan kerja terutama aspek keselamatan dan kesehatan pekerja saat bekerja dengan mesin maka mulai dikembangkan alat pelindung diri, safety devices, interlock dan alat pengaman lainnya juga turut berkembang.

K.Era Manajemen dan Manjemen K3

Perkembangan era manajemen modern dimulai sejak tahun 1950-an hingga sekarang. Perkembangan ini dimulai dengan teori Heinrich (1941) yang meneliti penyebab kecelakaan bahwa umumnya (85%) terjadi karena faktor manusia (unsafe act) dan faktor kondisi kerja yang tidak aman (unsafe condition).Pada era ini berkembang sistem automasi pada pekerjaan untuk mengatasi masalah sulitnya melakukan perbaikan terhadap faktor manusia. Namun sistem otomasi menimbulkan masalah manusiawi yang akhirnya berdampak kepada kelancaran pekerjaan karena adanya blok pekerjaan dan tidak terintegrasinya masing-masing unit pekerjaan. Sejalan dengan itu Frank Bird dari International Loss Control Institute (ILCI) pada tahun 1972 mengemukakan teori Loss Causation Model yang menyatakan bahwa faktor manajemen merupakan latar belakang penyebab yang menyebabkan terjadinya kecelakaan. Berdasarkan perkembangan tersebut serta adanya kasus kecelakaan di Bhopal tahun 1984, akhirnya pada akhir abad 20 berkembanglah suatu konsep keterpaduan sistem manajemen K3 yang berorientasi pada koordinasi dan efisiensi penggunaan sumber daya. Keterpaduan semua unit kerja, seperti safety, health dan masalah lingkungan dalam suatu sistem manajemen juga menuntut adanya kualitas yang terjamin baik dari aspek input proses dan output. Untuk mencakup semua aspek di perusahaan, maka manajemen yang dikembangkan adalah manajemen secara sistem.

Secara keilmuan K3 aspek yang berkembang pada era ini adalah manajemen di bidang K3 serta Integrative System Management K3. Hal ini ditunjukkan dengan munculnya standar internasional, seperti ISO 9000, ISO 14000 dan ISO 18000.

L.Era Mendatang Perkembangan K3

Ternyata aspek K3 tidak hanya diperlukan di lingkungan industri atau tempat kerja saja. Prasarana dan sarana yang digunakan atau yang dimanfaatkan oleh masyarakat umumpun perlu mendapatkan perhatian K3. Permasalahan K3 tidak hanya menjadi tugas dan tanggung jawab ahli K3, tapi sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat baik yang berada di lingkungan kerja (formal) maupun masyarakat umum. Oleh sebab itu arah perkembangan K3 di masa yang akan datang lebih ditekankan kepada aspek perilaku dengan kata lain setiap orang di setiap aktivitas mereka sudah menerapkan prinsip K3. Pada masa yang akan datang tidak hanya difokuskan pada permasalahan K3 yang ada sebatas di lingkungan industri dan pekerja. Perkembangan K3 mulai menyentuh aspek yang sifatnya publik atau untuk masyarakat luas. Penerapan aspek K3 mulai menyentuh segala sektor aktifitas kehidupan dan lebih bertujuan untuk menjaga harkat dan martabat manusia serta penerapan hak asazi manusia demi terwujudnya kualitas hidup yang tinggi. Upaya ini tentu saja lebih bayak berorientasi kepada aspek perilaku manusia yang merupakan perwujudan aspek-aspek K3.

3.Undang-Undang K3

Perundang-undangan K3 ialah salah satu alat kerja yang sangat penting bagi para Ahli K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) guna menerapkan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) di Tempat Kerja.Berikut merupakan kumpulan perundang-undangan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) Republik Indonesia yang memuat isi sebagai berikut antara lain :

Undang-Undang K3 :

1.Undang-Undang Uap Tahun 1930 (Stoom Ordonnantie).

2.Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.

3.Undang-Undang Republik Indonesia No 13 Tahun 203 tentang Ketenagakerjaan.

Peraturan Pemerintah terkait K3 :

1.Peraturan Uap Tahun 1930 (Stoom Verordening).

2.Peraturan Pemerintah No 7 Tahun 1973 tentang Pengawasan atas Peredaran, Penyimpanan dan Peredaran Pestisida.

3.peraturan Pemerintah No 19 Tahun 1973 tentang Pengaturan dan Pengawasan Keselamatan Kerja di Bidang Pertambangan.

4.Peraturan Pemerintah No 11 Tahun 1979 tentang keselamatan Kerja Pada Pemurnian dan Pengolahan Minyak dan Gas Bumi.

Peraturan Menteri terkait K3 :

1.Permenakertranskop RI No 1 Tahun 1976 tentang Kewajiban Latihan Hiperkes Bagi Dokter Perusahaan.

2.Permenakertrans RI No 1 Tahun 1978 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam Pengangkutan dan Penebangan Kayu.

3.Permenakertrans RI No 3 Tahun 1978 tentang Penunjukan dan Wewenang Serta Kewajiban Pegawai Pengawas Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Ahli Keselamatan Kerja.

4.Permenakertrans RI No 1 Tahun 19879 tentang Kewajiban Latihan Hygienen Perusahaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja bagi Tenaga Paramedis Perusahaan.

5.Permenakertrans RI No 1 Tahun 1980 tentang Keselamatan Kerja pada Konstruksi Bangunan.

6.Permenakertrans RI No 2 Tahun 1980 tentang Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja Dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja.

7.Permenakertrans RI No 4 Tahun 1980 tentang Syarat-syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan.

8.Permenakertrans RI No 1 Tahun 1981 tentang Kewajiban Melapor Penyakit Akibat Kerja.

9.Permenakertrans RI No 1 Tahun 1982 tentang Bejana Tekan.

10.Permenakertrans RI No 2 Tahun 1982 tentang Kualifikasi Juru Las.

11.Permenakertrans RI No 3 Tahun 1982 tentang Pelayanan Kesehatan Tenaga Kerja.

12.Permenaker RI No 2 Tahun 1983 tentang Instalasi Alarm Kebakaran Otomatis.

13.Permenaker RI No 3 Tahun 1985 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pemakaian Asbes.

14.Permenaker RI No 4 Tahun 1985 tentang Pesawat Tenaga dan Produksi.

15.Permenaker RI No 5 Tahun 1985 tentang Pesawat Angkat dan Angkut.

16.Permenaker RI No 4 Tahun 1987 tentang Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja Serta Tata Cara Penunjukan Ahli Keselamatan Kerja.

17.Permenaker RI No 1 Tahun 1988 tentang Kualifikasi dan Syarat-syarat Operator Pesawat Uap.

18.Permenaker RI No 1 Tahun 1989 tentang Kualifikasi dan Syarat-syarat Operator Keran Angkat.

19.Permenaker RI No 2 Tahun 1989 tentang Pengawasan Instalasi-instalasi Penyalur Petir.

20.Permenaker RI No 2 Tahun 1992 tentang Tata Cara Penunjukan, Kewajiban dan Wewenang Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

21.Permenaker RI No 4 Tahun 1995 tentang Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

22.Permenaker RI No 5 Tahun 1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

23Permenaker RI No 1 Tahun 1998 tentang Penyelenggaraan Pemeliharaan Kesehatan Bagi Tenaga Kerja dengan Manfaat Lebih Dari Paket Jaminan Pemeliharaan Dasar Jaminan Sosial Tenaga Kerja.

24.Permenaker RI No 3 Tahun 1998 tentang Tata Cara Pelaporan dan Pemeriksaan Kecelakaan.

25.Permenaker RI No 4 Tahun 1998 tentang Pengangkatan, Pemberhentian dan tata Kerja Dokter Penasehat.

26.Permenaker RI No 3 Tahun 1999 tentang Syarat-syarat Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lift untuk Pengangkutan Orang dan Barang.

Keputusan Menteri terkait K3 :

1.Kepmenaker RI No 155 Tahun 1984 tentang Penyempurnaan keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor Kep 125/MEN/82 Tentang Pembentukan, Susunan dan Tata Kerja Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional, Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Wilayah dan Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

2.Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan Umum RI No 174 Tahun 1986 No 104/KPTS/1986 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Tempat Kegiatan Konstruksi.

3.Kepmenaker RI No 1135 Tahun 1987 tentang Bendera keselamatan dan Kesehatan Kerja.

4.Kepmenaker RI No 333 Tahun 1989 tentang Diagnosis dan Pelaporan Penyakit Akibat Kerja.

5.Kepmenaker RI No 245 Tahun 1990 tentang Hari Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional.

6.Kepmenaker RI No 51 Tahun 1999 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika di Tempat Kerja.

7.Kepmenaker RI No 186 Tahun 1999 tentang Unit Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja.

8.Kepmenaker RI No 197 Thun 1999 tentang Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya.

9.Kepmenakertrans RI No 75 Tahun 2002 tentang Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) No SNI-04-0225-2000 Mengenai Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000) di Tempat Kerja.

10.Kepmenakertrans RI No 235 Tahun 2003 tentang Jenis-jenis Pekerjaan yang Membahayakan Kesehatan, Keselamatan atau Moral Anak.

11.Kepmenakertrnas RI No 68 Tahun 2004 tentang Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS di Tempat Kerja.

Instruksi Menteri terkait K3 :

1.Instruksi Menteri Tenaga Kerja No 11 Tahun 1997 tentang Pengawasan Khusus K3 Penanggulangan Kebakaran.

Surat Edaran dan Keputusan Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan terkait K3 :

1.Surat keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan Departemen Tenaga Kerja RI No 84 Tahun 1998 tentang Cara Pengisian Formulir Laporan dan Analisis Statistik Kecelakaan.

2.Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan No 407 Tahun 1999 tentang Persyaratan, Penunjukan, Hak dan Kewajiban Teknisi Lift.

3.Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan No 311 Tahun 2002 tentang Sertifikasi Kompetensi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Teknisi Listrik.

Sumber Dari :

  1. https://hartantig.wordpress.com/2013/02/02/tugas-manajemen-k3/
  2. http://sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.com/2013/11/kumpulan-perundang-undangan-k3.html
  3. http://www.academia.edu/5417700/HUKUM-HUKUM_KESEHATAN_DAN_KESELAMATAN_KERJA_K3_Makalah_ini_disusun_sebagai_Tugas_Mata_Kuliah_Hukum_dan_Undang-Undang_Kesehatan

K3 (KEAMANAN, KESEHATAN dan KESELAMATAN KERJA)

  • PENGERTIAN

Dibagi menjadi 2 pengertian, yaitu

a.Secara Filosofis

Suatu pemikiran atau upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani, tenaga kerja pada khususnya dan masyarakat pada umumnya terhadap hasil karya dan budayanya menuju masyarakat adl dan makmur.

b.Secara Keilmuan

Ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

Sumber dari :

-http://navale-engineering.blogspot.com/2013/02/pengertian-k3-keamanan-kesehatan-dan.html

Tujuan dari k3:

a.Melindungi kesehatan, keamanan dan keselamatan dari tenaga kerja.

b.Meningkatkan efisiensi kerja.

c.Mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

Adanya ilmu tentang k3 :

  1. Mempelajari tentang k3
  2. Melaksanakan tentang k3
  3. Memperoleh hasil yang sempurna dalam mencegah terjadinya kecelakaan kerja

Sasaran k3 :

  1. Menjamin keselamatan pekerja
  2. Menjamin keamanan alat yang digunakan
  3. Menjamin proses produksi yang aman dan lancer

Norma-norma yang harus dipahami dalam k3 :

  1. Aturan yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja
  2. Diterapkan untuk melindungi tenaga kerja
  3. Resiko kecelakaan dan penyakit kerja

Tujuan norma-norma : agar terjadi keseimbangan dari pihak perusahaan dapat menjamin keselamatan pekerja.

Dasar hukum k3 :

a.UU No.1 tahun 1970

b.UU No.21 tahun 2003

c.UU No.13 tahun 2003

d.Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. PER-5/MEN/1996

Hambatan dari penerapan k3 :

  1. Hambatan dari sisi pekerja/ masyarakat :

-Tuntutan pekerja masih pada kebutuhan dasar

-Banyak pekerja tidak menuntut jaminan k3 karena SDM yang masih rendah

  1. Hambatan dari sisi perusahaan:

Perusahaan yang biasanya lebih menekankan biaya produksi atau operasional dan meningkatkan efisiensi pekerja untuk menghasilkan keuntungan yang sebesar-besarnya.

  • Jenis-jenis bahaya dalam k3

Dibagi menjadi 3, yaitu:

a.Jenis kimia

Terhirupnya atau terjadinya kontak antara manusia dengan bahan kimia berbahaya.

contoh:

  • abu sisa pembakaran bahan kimia
  • uap bahan kimia
  • gas bahan kimia
  1. Jenis fisika
  • Suatu temperatur udara yang terlalu panas maupun terlalu dingin.
  • keadaan yang sangat bising.
  • keadaan udara yang tidak normal.

Contoh:

  • Kerusakan pendengaran
  • Suatu suhu tubuh yang tidak normal
  1. Jenis proyek/ pekerjaan

Pencahayaan atau penerangan yang kurang.

Bahaya dari pengangkutan barang.

Bahaya yang ditimbulkan oleh peralatan.

Contoh:

  • Kerusakan penglihatan
  • Pemindahan barang yang tidak hati-hat sehingga melukai pekerja
  • Peralatan kurang lengkap dan pengamanan sehngga melukai pekerja
  • Istilah-istilah yang ditemui dalam dalam dunia kerja :

a.Harzard adalah suatu keadaan yng dapat menimbulkan kecelakaan, penyakit dan kerusakan yang menghambat kemampuan pekerja.

b.Danger/ bahaya adalah tingkat bahaya suatu kondisi yang dapat mengakibatkan peluang bahaya yang mulai tampak sehingga mengakibatkan memunculkan suatu tindakan.

c.Risk adalah prediksi tingkat keparahan bila terjadi bahaya dalam siklus tertentu.

d.Incident adalah memunculnya kejadian yang bahaya yang dapat mengadakan kontak dengan sumber energi yang melebihi ambang batas normal.

e.Accident adalah kejadan bahaya yang disertai dengan adanya korban atau kerugian baik manusia maupun peralatan.

  • Cara pengendalian ancaman bahaya kesehatan kerja

a.Pengendalian teknik

Contoh:

  • Mengganti prosedur kerja
  • Menutup atau mengisolasi bahan bahaya
  • Menggunakan otomatisasi pekerja
  • Ventilasi sebaga pengganti udara yang cukup

b.Pengendaan administrasi

Contoh:

  • Mengatur waktu yang pas/ sesuai antara jam kerja dengan istirahat
  • Menyusun peraturan k3
  • Memasang tanda-tanda peringatan
  • Membuat data bahan-bahan yang berbahaya dan yang aman
  • Mengadakan dan melakukan pelatihan system penanganan darurat
  • Standart keselamatan kerja

Pengamanan sebagai tindakan keselamatan kerja.

  • Perlindungan badan yang meliputi seluruh badan.
  • Perlindungan mesin.
  • Pengamanan listrik yang harus mengadakan pengecekan berkala.
  • Pengamanan ruangan , meliputi sistem alarm, alat pemadam kebakaran, penerangan yang cukup, ventilasi yang cukup, jalur evakuasi yang khusus.
  • Alat pelindung diri

Adalah perlengkapan wajib yang digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiridan orang di sekelilingnya.

Adapun bentuk peralatan dari alat pelindung:

  • Safety helmet
  • Berfungsi: sebagai pelindung kepala dari benda-benda yang dapat melukai kepala.
  • Safety belt
  • Berfungsi: sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat trasportasi.
  • Penutup telinga
  • Berfungsi: sebagai penutu telinga ketika bekerja di tempat yang bising.
  • Kaca mata pengamanan
  • Berfungsi: sebagai pengamanan mata ketika bekerja dari percikan.
  • Pelindung wajah
  • Berfungsi: sebagai pelindung wajah ketika bekerja.
  • Masker
  • Berfungsi: sebagai penyaring udara yang dihisap di tempat yang kualitas udaranya

Sumber dari :

-http://navale-engineering.blogspot.com/2013/02/pengertian-k3-keamanan-kesehatan-dan.html

-wikipedia.org

Sumber dari :

-http://navale-engineering.blogspot.com/2013/02/pengertian-k3-keamanan-kesehatan-dan.html